Porsea, (Analisa)
Lima tahun lalu, Lembaga Terpadu Pemasyarakatan Anti Narkoba (Letupan) Indonesia sudah memprediksikan daerah Kabupaten Toba Samosir sebagai daerah berkembangnya Narkoba dan HIV AIDS yang cukup berpotensi di Sumatera Utara.
Hal ini dikatakan Ketua Letupan H Mastar ‘Ain Tanjung, BA kepada Analisa, Sabtu (29/4) ketika berada di Kecamatan Porsea Kabupaten Toba Samosir dalam perjalanannya menuju Sibolga Kabupaten Tapanuli Tengah.
Menurut Mastar ‘Ain, prediksi Letupan tentang berpotensinya daerah Kabupaten Toba Samosir sebagai daerah berkembangnya Narkoba dan HIV AIDS diekspos beberapa media nasional di Medan waktu itu, namun antisipasi aktif dari pihak Pemkab Toba Samosir waktu itu masih sangat rendah, hingga dianggap sebagai angin lalu saja.
Kenyataannya sekarang ini, korban Narkoba/HIV AIDS nomor dua terbesar di Sumatera Utara ada di Kabupaten Toba Samosir setelah kota Medan, dari itu perlu keseriusan masyarakat dan Kepolisian dapat mengatasi masalah Narkoba yang ada di Toba Samosir, kata Mastar ‘Ain Tanjung BA didamping Sekretaris Letupan Sumatera Utara, Ir. Fadmin Prihatin Malau.
Pencegahan penyalahgunaan Narkoba di kalangan masyarakat, harus dilakukan sedini mungkin dengan mengefektifkan segala potensi yang ada dalam diri sendiri untuk karya nyata dan bukan hanya lewat slogan slogan kiasan saja, katanya.
Saat ini, kata Ketua Letupan Indonesia yang meraih Pin Perak dari Kapolri semasa dijabat Drs Da’i Bachtiar itu, yang penting segera berbuat dan jangan tunggu hari esok lagi, karena bila menunggu hari esok, korban semakin banyak.
Letupan sendiri, sekarang sudah memiliki 40 orang satgas penyuluh/penerangan tentang bahaya narkoba. Sepuluh orang di antaranya mengikuti training yang diselenggarakan Indonesian Australian Specialist Training Project (IASTP) dan memiliki ribuan relawan anti narkoba yang terdiri dari para remaja usia sekolah, mahasiswa sampai kepada kalangan orang dewasa.
Ribuan relawan itu diharapkan bergulir seperti bola salju, untuk memberikan penerangan/penyuluhuan dan motivasi agar tidak menjadi koran narkoba dan HIV AIDS, hingga bola salju yang diharapkan tidak semakin banyak korban akan tetapi meminimalkannya seminimal mungkin.
Sementara itu, Kapolres Toba Samosir AKBP Drs. Adenawer Napitupulu pada acara Penyuluhan Keamanan, Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas), belum lama ini di gedung serbaguna Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir juga mengatakan, angka korban Narkoba/HIV AIDS di Toba Samosir menempati urutan kedua terbesar setelah kota Medan dan akan melakukan pemberantasan Narkoba secara simultan di Toba Samosir. (fm)
Selanjutnya
Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini