Breaking News

Prof. Dr. Agussalim Sitompul

Setelah melalui mekanisme pemilihan sangat alot, akhirnya Muhammad Darlis SHut terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Wilayah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kaltim, kemarin. Darlis terpilih dalam Muswil III KAHMI Kaltim bertempat di Hotel Mesra International (HMI) Samarinda, dengan mengantongi 9 suara dari KAHMI kabupaten-kota. Sementara itu, pesaingnya, Abdul Kadir hanya mengantongi 3 suara. Muswil sendiri dihadiri 12 utusan dari kabupaten-kota (Pimpinan Majelis Daerah). Pemilihan berlangsung dalam dua putaran. Pada putaran pertama, selain Darlis dan Abdul Kadir, juga ada calon lain yakni Slamet Said serta Drs Syahril Basran. Dalam mekanisme pemilihan disebutkan bahwa untuk menjadi calon, maka seseorang harus didukung 3 KAHMI kabupaten-kota (3 PMD). Pada putaran pertama itu, hanya Darlis dan Abdul Kadir yang memenuhi syarat di mana Darlis 6 suara PMD dan Abdul Kadir 3 suara PMD.


Muswil sendiri kemarin dibuka Ketua Dewan Pakar Pimpinan Majelis Nasional (PMN) KAHMI Prof Dr H Agussalim Sitompul MA. Semula yang akan membuka PMN KAHMI Dr H Fuad Bawazier MA (mantan Menteri Keuangan, Red.). Namun, yang bersangkutan ternyata sedang melaksanakan ibadah umrah ke Tanah Suci. Agussalim yang juga dikenal sebagai sejarawan HMI itu hadir di Kota Tepian bersama pengurus PMN Abdurahman Syafarak. Selain membuka Muswil, Agussalim juga yang menutup kegiatan tersebut. Sementara itu, agenda lain sebelum pembukaan Muswil yakni pelantikan KAHMI Samarinda yang diketuai Drs Abrianto Amin oleh salah seorang Presidium KAHMI Kaltim Drs Syahril Basran.

"Semoga dengan pengurus baru, KAHMI Kaltim bisa betul-betul melanjutkan misi HMI. Hari ini (kemarin, Red.) merupakan 1 Oktober, Hari Kesaktian Pancasila. Semoga juga memberi kesaktian KAHMI dalam berkiprah," ujar Darlis ketika menyampaikan sambutan setelah terpilih.

Lebih lanjut Darlis mengatakan, sengaja KAHMI di Kaltim mengusung tema-tema koneksitas. Itu bukan untuk kepentingan pribadi masing-masing alumni. Koneksitas itu, menurutnya, justru untuk meningkatkan peran para alumni dalam membangun daerah tercinta. Untuk itu, demi mewujudkan misi HMI, maka antarsesama alumni harus ada komunikasi dan keterbukaan.

"Koneksitas mustahil terwujud tanpa ada komunikasi dan keterbukaan. Jika dua hal itu ada, insya Allah akan mudah koneksitas diwujudkan," tukas Darlis yang juga Ketua Fraksi PAN DPRD Kaltim itu.

Darlis yang juga Sekretaris Komisi IV DPRD Kaltim ini mengimbau kepada seluruh alumni HMI agar mempererat tali silaturahmi. Jangan berupaya melupakan seorang alumni, kendati yang bersangkutan sedang dalam kondisi bermasalah. Sejelek-jeleknya alumni HMI, tetap harus diakui keberadaannya. Jangan sampai perbedaan golongan, profesi, partai, dan organisasi mengalahkan ikatan emosional sebagai anggota KAHMI.

"Mari kita dukung sama-sama para alumni HMI yang ingin berbuat bagi daerahnya sesuai kemampuan. Jika ada yang ingin jadi bupati, mari kita dukung. Jangan sampai ada kesan jika alumni jaya didekati, tapi kalau bermasalah dijauhi," ungkapnya lagi sembari menambahkan agar antara alumni HMI junior dan senior ada sikap saling menghormati.

Sementara itu, saat membuka Muswil III KAHMI Kaltim, Agussalim Sitompul banyak mengungkapkan sejarah HMI dalam mewarnai perjalanan bangsa Indonesia. Ia minta kepada seluruh anggota KAHMI di Kaltim untuk selalu meningkatkan eksistensi KAHMI dengan peran-peran strategisnya. Tantangan organisasi ke depan disebutnya sangat berat dan harus dijawab. Dalam hal ini perlu dibangun kesolidan dengan melakukan konsolidasi organisasi secara intensif.

"Seperti dikatakan seorang sahabat bahwa kebenaran yang tak teroorganisir akan dikalahkan kebatilan yang teroorganisir. Persaingan sangat ketat pada situasi yang terus berubah. Jangan biarkan kita tergilas karena tak mampu adaptasi atas perubahan. Jika ada alumni HMI salah, katakan salah. Itu moral force," ungkap tokoh nasional yang juga penulis buku kenamaan itu.

Tantangan KAHMI ke depan, lanjutnya, bisa mempersiapkan kader-kader berperan optimal bagi daerah. Hal itu sangat sesuai kata kunci koneksitas. Seluruh kader HMI harus dipersiapkan menjadi pemimpin di berbagai bidang. Semakin banyak yang berkiprah, semakin besar peran KAHMI memberikan kontribusi bagi pembangunan.

"Untuk itu memang waktunya lama. Kami mempersiapkan Jusuf Kalla (Wakil Presiden, Red.) itu sejak 30 tahun yang lalu. Kini dia baru jadi," ungkap Agussalim yang semasa mahasiswa di Yogyakarta satu kos dengan mantan ketua MPR Prof Amien Rais itu.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak dengan suksesnya Muswil. Kini tinggal tindaklanjut yang jauh lebih penting," kata Ketua Panitia Muswil Drs Abidin Al-Hasani dan Sekretarisnya Fuadhi Thohir SAg MAg.