Breaking News

Potensi Wisata Humbahas

Kembangkan Pariwisata Bonapasogit!!!
Situs-situs Sejarah Bonapasogit Yang Terbengkalai
By. Julkifli Marbun


Potensi pariwisata Bonapasogit telah terbukti besar sejak dahulu kala. Danau Toba dan Parapat merupakan tujuan wisata klasik Bonapasogit yang banyak digandrungi oleh wisatawan lokal dan mancanegara.

Namun sayangnya potensi tersebut sekarang ini seakan tertinggal. Bahkan dinilai peta pariwisata sekarang ini telah mengalami disorientasi sehingga membuat suasanan pariwisata semakin membosankan.

Pembangunan lapangan terbang di Silangit terbukti tidak mampun mendongkrak jumlah wisatawan. Bahkan proyek milyaran rupiah tersebut terancam gagal total saat beberapa penerbangan nasional membatalkan penerbangan mereka saat tidak ada penumpang dan wisatawan yang tertarik menggunakan layanan transportasi tersebut.

Orang-orang yang terkait dengan pariwisata seakan tidak mengerti membedakan antara membangun “kebanggaan” daerah dan komunal dengan defenisi membangun sistem kepariwisataan yang modern.

Selain objek wisata klasik yang perlu mendapat revitalisasi, ternyata banyak juga situs-situs sejarah yang terbengkalai padahal potensi wisatanya diyakini tidak kalah dengan yang klasik.

Beberapa situs-situs sejarah yang perlu dikembangkan selain yang sudah ada adalah sebagai berikut.


1.Situs Lobu Tua

Situs ini mempunyai nilai sejarah dan purbakala yang bernilai sangat tinggi dengan umur 800 tahun. Dipastikan apabila situs ini dipugar dengan beberapa penjelasan sejarah akan bernilai baik dan mengundang ketertarikan turis lokal maupun mancanegara. Di lokasi ini pula terdapat Istana Guru Marsakkot, Raja pertama di Lobu Tua.

2.Makam Mahligai

Sebuah Makam yang diyakini telah berumur 1200 tahun. Ada yang mengatakan bahwa makam ini merupakan makam orang Batak pertama yang menyebarkan Islam di tanah Batak. Namun ada juga pendapat bahwa makam tersebut adalah makam komunitas Bugis yang berprofesi sebagai saudagar di Barus. Namun melihat pemakaman tersebut adalah sebuah kompleks, maka mungkin saja orang Batak dan Bugis dikuburkan di sana secara bersamaan.

3.Istana Alang Pardosi di Gotting Tukka, Humbahas

Istana ini terletak di Gotting, Tukka, Pakkat Humbahas. Sebuah istana yang diyakini sebuah istana zaman pra-Islam antara abad 2-6 M. Alang Pardosi merupakan tokoh yang sangat dihormati dalam sejarah Batak. Dari istana ini juga memerintah keturunan Alang Pardosi yang paling disegani saat itu bernama Raja Tuktung.

4.Istana Kesultanan Barus

Istana Kesultanan Dinasti Pardosi/Pohan terletak di pinggir jalan yang melintasi dataran rendah melalui Kampung Barus Mudik. Istananya dari kayu disebut Gedung Putih, sekarang istana tersebut sudah hilang terbawa arus deras sungai pada waktu terjadi banjir besar. Masih terlihat sisa-sisa benteng tanah di tiga sisi kampungnya atau dahulu merupakan ibu kota Dinasti Kesultanan tersebut.

Tidak akan bisa dipungkiri betapa situs ini akan sangat berharga dan banyak dikunjungi turis bila dipugar. Situs ini berumur 700-900 tahun.

5.Bendungan Kuno Portibi

Sebuah bendungan kuno raksasa yang terdapat di desa Aloban (rura Sitobu). Bendungan ini berukuran panjang hempangan sekitar 150 meter, lebar di bawah sekitar 15 m, sedang di atasnya masih tersisa sekitar 7 meter. Berhubungan dengan bendungan tersebut terdapat juga bendungan ukuran sedang di Sihaborgoan. Kedua bendungan tersebut tidak lagi diketahui oleh masyarakat sejarahnya karena diperkirakan seumur dengan candi-candi tersebut. Diduga bendungan yang dibangun masyarakat tambang Batak tersebut dihancurkan oleh Rajendra Cola saat akan menjajah wilayah tersebut. Perusakan tersebut ditujukan untuk memonopoli sistem pertambangan. Usianya lebih dari 1000 tahun sebelum kedatangan Rajendra Cola.

6.Mesjid di Porsea (Uluan)

Didirikan oleh komunitas saudagar kuno marga Marpaung pada tahun 1450. Usianya sekitar 700 tahun. Situs ini menyimpan nilai sejarah yang tinggi karena menjadi pusat perekonomian Batak kuno.

7.Mesjid Silindung

Sebuah Mesjid yang didirikan oleh Marga Hutagalung di Kampung Horian, Silindung pada tahun 1513. Umur mesjid ini diperkirakan 600 tahun.

8.Mesjid di Bakkara

Didirikan oleh orang-orang Batak saat menyambut Sultan Ibrahimsyah Pasaribu dengan seribu pengikutnya yang datang dari Kerajaan Tarusan. Mesjid tersebut akhirnya dijaga oleh istri Sultan yang dinikasi dari putri raja lokal ketika Sultan akhirnya memilih untuk pergi ke Barus.Mesjid ini diperkirakan dibangun pada tahun 1550 sehingga umurnya sekitar 500 tahun. Hasil perkawinan tersebut diriwayatkan menjadi Raja Batak yang sangat terkenal. Lihat: Kumpulan Naskah Barus, dijilid dan disimpan di Bagian Naskah Museum Nasional Jakarta dengan No. ML 16. Dalam Katalogus van Ronkel naskah ini yang disebut Bat. Gen. 162, dikatakan berjudul “Asal Toeroenan Radja Barus”. Seksi Jawi pertama berjudul “Sarakatah Surat Catera Asal Keturunan Raja Dalam Negeri Barus dan Sejarah Tuanku Badan (Tambo Barus Hilir) yang menceritakan silsilah kerajaan Hatorusan di Barus.

9.Pearaja Parlilitan

Merupakan ibukota kedua Sisingamangaraja dan pusat perlawanan Sisingamangaraja kontra Belanda

10.Istana Tuanku Dorong Hutagalung di Sibolga

Sebuah kerajaan Siboga yang didirikan tahun 1700-an.

11.Sianjur Mula-mula

Yang didalamya terdapat banyak situs sejarah seperti Istana Sorimangaraja (Sagala), Istana Jonggi Manaor dan Istana Tuanku Sultan Marah Laut Pasaribu.


12.Lae Toras di Tarabintang dan Lain-lain

Pusat persulukan di Tanah Batak. Di wilayah yang dulu menjadi pusat persulukan yang banyak berperan dalam peradaban Batak disamping menjadi kekuatan anti penjajahn, telah berdiri sebuah mesjid yang terbuat dari rumbia yang diperkirakan segera akan runtuh apabila tidak dipugar. Mesjid ini sekarang ini dipimpin oleh seorang Malim marga Simbolon.

Bangun Museum

Rencana pemerintah Tapanuli Tengah untuk membangun sebuah museum di Barus dengan nilai satu milyar rupiah patut mendapat sokongan dari para ahli. Apalagi museum ini diyakini kelak akan menyimpan bukti-bukti sejarah yang bernilai tinggi yang dapat menjadi pembelajaran bagi generasi bangsa di masa yang akan datang.

Seharusnya rencana ini dapat diikuti dengan pemkab-pemkab lainnya. Sehingga setiap kali generasi muda ingin mengetahui sejarah nenek moyangnya mereka akan mudah mengakses sejarahnya.

Pemerintah Humbahas seyogianya juga harus membangun sebuah museum di samping memugar situs-situs sejarah. Mengingat begitu kayanya Humbahas dengan peninggalan-peninggalan sejarah yang mengagumkan. Tukka, Pakkat dan Dolok Sanggul serta Bakkara merupakan tempat-tempat yang paling banyak mengandung nilai-nilai sejarah.

Selain itu, Sianjur Mula-mula dan Balige merupakan dua daerah di Tobasa yang patut mendapat sentuhan pariwisata. Sebuah museum yang akan menggambarkan kejayaan daerah-daerah di Tobasa akan sangat membantu generasi muda dalam menghayati nilai-nilai sejarah di samping menjadi tujuan wisata lokal dan manca negara.

Balige sebagai tempat Onan Raja, juga merupakan tempat muasal Raja Alang Pardosi. Selain itu pernah pula disini memerintah putra Si Raja Hita.

Diriwayatkan Tuan Siraja Hita, memperoleh tiga orang anak. Anak yang nomor dua menjadi raja di Kerajaan Pekan. Yang bungsu menjadi raja di Kerajaan Balige, Toba dan yang tertua bernama Patimpus alias Guru Patimpus.

Guru Patimpus pada tanggal 1 Juli 1590, mendirikan kota Medan. Puteranya adalah, (1) Benara, Raja di Benara (2) Kuluhu, Raja di Keluhu (3) Batu, pendiri kerajaan Batu, (4) Salahan, Raja di Salahan (5) Paropa, Raja di Paropa (6) Liang, Raja di Liang Tanah (7) Seorang gadis yang menikah dengan Raja Tangging (Tingging) (8) Janda yang menetap di Aji Jahe (9) Si Gelit (Bagelit), Raja di Kerajaan Karo Islam Sukapiring, daerah antara Medan sampai ke pegunungan Karo (10) Raja Aji, yang menjadi perbapaan Perbaji, (11) Raja Hita yang menjadi raja di Durian Kerajaan, Langkat Hulu (12) Hafidz Tua dengan panggilannya Kolok, tidak menjadi raja tapi ulama dan Hafidz Muda dengan panggilannya Kecik yang menjadi pengganti Guru Patimpus di Kerajaan Medan.

Konsep Pariwisata

Dengan konsep pariwisata yang jelas dengan nilai-nilai sejarah yang menghadirkan segala bentuk sejarah Batak yang menyeluruh dan terbuka diyakini akan dapat mengembalikan potensi pariwisata Bonapasogit yang sangat terkenal di seluruh dunia tersebut.

Keberagaman berpikir, sejarah dan masyarakat Batak yang variatif tidak boleh ditutupi dengan hanya menampilkan satu sisi saja yang pada akhirnya berakibat fatal dengan hilangnya beberapa kejayaan sejarah yang semestinya diketahui para generasi muda. Menampilkan satu sisi sejarah tidak saja memancing kebosanan bagi pengunjungnya tapi malah menimbulkan kesan kekerdilan berpikir yang semestinya tidak pernah diwarisi oleh nenek moyang bangsa Batak.

Konsep yang jelas ini bukan saja diyakini akan membawa kemajuan (hamajuon) di Bonapasogit tapi juga Hagabeon dan Hamoraon secara kolektif.

Mengapa Situs Sejarah Penting

Di Bonapasogit yang mempunyai panorama alam dan sejara yang tipikal, pemugaran dan pengembangan situs sejarah sebagai inti dari pariwisata adalah sebuah langkah yang strategis. Mengingat Bonapasogit tidak akan bisa bersaing dengan Bali dengan pantai dan sistem pariwisatanya yang sudah mapan. Bonapasogit juga tidak akan bisa bersaing dengan Papua dengan keberagaman objek-objek primitifnya.

Oleh karena itu, Bonapasogit harus melihat dengan jeli potensi-potensi unggulan yang kira-kira mampu dikembangkan dan tidak latah meniru daerah-daerah lain. Tidak perlu misalnya menyuruh orang-orang Bonapasogit memakai koteka dan teranjang dada agar wisatawan datang ke Bonapasogit dan tidak pelu pula membangun Ancol dan Sea World di Bonapasogit untuk menarik minat wisatawan. Karena selain biayanya besar juga belum tentu kompetitif.

Jadi dari pada menonjolkan wisata-wisata hura-hura dan wisata bentuk lain yang membosankan karena homogenitas objek-objek wisata yang ditawarkan lebih baik menekankan kepariwisataan Bonapasogit dengan wisata sejarah yang lebih bermanfaat kepada wisatawan dan mengajarkan generasi muda untuk berpikir maju berdasarkan kebanggaan terhadap sejarah nenek moyangnya, dari sekali lagi ini lebih baik dari pada hanya menonjolkan kebanggaan chauvimisme komunal yang tak jelas juntrungannya.