Zagartua Ritonga
Thursday, 31 August 2006
Medan (SIB)
Juara Pildacil (Pemilihan Dai Cilik) Lativi yang kini menjadi ikon da’i cilik di pentas
nasional, Zagartua Ritonga, akan tampil memberikan ceramah (siraman rohani) dalam acara Munas (Musyawarah Nasional) keluarga besar Parsadaan Ritonga dohot Boruna yang akan berlangsung di Gedung Nasional Rantauprapat, 1 - 3 September 2006.
Ketua Parsadaan Ritonga dohot Boruna Drs H Banuaran Ritonga didampingi Sekretaris H Jafar Syahbuddin Ritonga SE MBA, Ketua Panitia Drs Ceko Wahda Ritonga mengemukakan hal itu kepada wartawan, Selasa (29/8) di DPRD Sumut.
Banuaran mengatakan, selain ceramah Zagartua, pengamat ekonomi nasional yang juga Dekan Fakultas Ekonomi USU Drs H Jhon Tafbu Ritonga MEc juga akan memberikan ceramah seputar pembangunan ekonomi kerakyatan serta peningkatan kualitas SDM.
Di sela-sela Munas, juga akan dilakukan penganugerahan gelar ‘Raja’ atau ‘Harajaon’ kepada tiga tokoh Sumut yakni, tokoh pers Sumut H Teruna Jasa Said, ekonom Jhon Tafbu Ritonga, dan Sekda Labuhan Batu Drs Syahruddin Ritonga.
Teruna Jasa Said diberi gelar ‘Harajaon’ antara lain karena kontribusinya bagi pengembangan dan kemajuan pers di Sumatera Utara serta sumbangsih ayahandanya almarhum HM Said dalam penulisan dan penggalian sejarah kepahlawanan Patuan Na Lobi.
Sementara Jhon Tafbu Ritonga diberi gelar ‘Harajaon’, karena dinilai sebagai sosok ‘raja’ di bidang ekonomi serta kepakarannya tidak perlu diragukan lagi. Kalau Sekda Labuhan Batu Syahruddin Ritonga merupakan ‘raja’ di bidang birokrasi dan administrasi pemerintahan.
Banuaran mengimbau agar segenap warga keluarga besar Ritonga ikut hadir dan berpartisipasi dalam menyukseskan perhelatan akbar tersebut.
Munas juga mengagendakan pemilihan Ketua Parsadaan Ritonga dohot Boruna periode 2006-2011. Beberapa figur calon ketua sudah mencuat ke permukaan di antaranya Drs Anwar Ritonga (Kepala Biro Keuangan Pemprovsu), Drs Subahri Ritonga (Dir SDM PDAM Tirtanadi), dan Drs Jhon Tafbu Ritonga MEc.
Sedangkan ketua saat ini Banuaran Ritonga, di sebut-sebut sebagai ‘kuda hitam’ dan tidak tertutup kemungkinan akan dipercaya kembali sebagai Ketua, karena dinilai sukses dalam meningkatkan kiprah serta kekompakan marga Ritonga, tanpa memandang perbedaan agama.
Munas juga akan disemarakkan dengan acara penggalian akar kebudayaan Ritonga lewat acara manortor bersama dan memotong horbo. (A13/f)
Selanjutnya
Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini