Breaking News

Cekcok Suami Istri

Penembak Mati Istri, Aipda Saudin Masih Koma

Thursday, 31 August 2006
Jakarta (SIB)

Aipda Saudin yang menembak mati istrinya, Kapten CAJ Adiana Siringoringo,
masih menjalani perawatan intensif di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Dia masih koma.

"Ia masih koma, tidak sadar, kritis. Mudah-mudahan cepat sembuh agar bisa diproses," kata Kapolres Bekasi Kombes Pol Chairul Anwar di Mapolda Metro Jaya, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu (30/8).

Dijelaskan Chairul, Saudin menembak rahangnya hingga tembus ke samping wajahnya. Atas kasus ini, Saudin akan dikenai hukuman pidana karena telah melakukan pembunuhan.
"Kalau pemecatan kita tunggu proses penyidikan dulu, kejiwaannya juga akan kita periksa dengan bantuan psikiater," kata dia.

Sejumlah saksi, imbuh Chairul, telah dimintai keterangan oleh polisi untuk mengungkap latar belakang kasus ini, seperti tetangga dan anak-anaknya. "Tapi dua anaknya masih syok," kata dia.

Keluarga Tak Diizinkan Jenguk Aipda Saudin
Kondisi Aipda Saudin, yang diduga menembak mati istrinya, Kapten CAJ Adiana Siringoringo, hingga pukul 10.00 WIB masih dirahasiakan. Pihak rumah sakit enggan memberi penjelasan. Bahkan keluarga pun tidak diberitahu dan tidak diizinkan menemuinya.

"Dari tim dokter yang menanganinya, kita dapat informasi sampai saat ini belum bisa ditemui dan tim dokter juga belum bisa memberitahukan kondisinya yang terakhir," kata Medina (45) kepada detikcom di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (30/8).
Medina adalah kakak kandung Saudin yang sejak Selasa kemarin menunggu adik laki-lakinya tersebut.

Tim dokter, imbuh Medina, hanya memberitahukan operasi yang berakhir pukul 18.00 WIB Selasa, berhasil mengangkat satu proyektil yang bersarang di wajah Saudin. Pemberitahuan pihak rumah sakit disampaikan Selasa malam.

Sementara Kepala Tata Usaha RS Polri AKP Bambang Sunarko belum bisa memastikan kondisi Saudin saat ini. Menurutnya, tim dokter masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap pasien. Hasil pemeriksaan baru bisa diketahui siang nanti sekitar pukul 11.00 WIB. Biasanya hasil pemeriksaan terhadap pasien langsung dikirim ke Humas Mabes Polri atau Polda Metro Jaya.

"Kalau ingin tahu berita lebih banyak tentang perkembangan terakhir, langsung saja ke Humas Polda, mereka lebih berwenang," katanya.

Yang pasti, kata Bambang, ketika masuk ke UGD, Saudin dalam keadaan sadar. "Artinya kalau kita ngomong, dia bisa mendengar, tapi sekarang kondisinya saya tidak tahu," kata dia.

Tim dokter yang menangani Saudin ada 5 orang. Saudin saat ini masih dirawat di ruang ICU RS Polri.

TEMBAKAN SALVO IRINGI PEMAKAMAN JENAZAH KAPTEN TNI ADIANA

Tembakan Salvo dari regu tembak Kodim Taput 0210/TU, Rabu (30/8), dipimpin Kapten Sudung Simbolon iringi pemakaman jenazah Kapten Adiana Siringoringo (40), korban penembakan suaminya sendiri Aipda Saudin Debataraja di Bekasi, Senin (28/8). Huta Sipinggan Kecamatan Nainggolan Kabupaten Samosir, kampung halaman korban yang dijejali ratusan pelayat itu-pun menangis.

Jenazah korban tiba di Samosir, Rabu pagi (30/8), sekira pukul 07.30 WIB, setelah dijemput oleh keluarga di pelabuhan Ajibata Tobasa. Sesampainya di Desa Sipinggan, keluarga dan ratusan kerabat yang sudah menunggu tak kuasa membendung air mata.
Sampai sore hari, Huta Sipinggan yang biasa sunyi sepi itu ramai dikunjungi pelayat. Hujan rintik dan tangisan ibu korban Omp. Marnita br Lumban Siantar (73) menambah haru biru yang dalam dirasakan oleh setiap pelayat.

Korban meninggalkan tiga orang anak yang masih usia sekolah, di antaranya Novi kelas II SMP, Josbil kelas II SD dan Rahmat (1,5). Ketiga anak korban turut mengantarkan jenazah ibunya ke pemakaman keluarga tidak jauh dari kediaman ibu korban.

Sebelum pemakaman dengan upacara kemiliteran, terlebih dahulu dilakukan upacara pemakaman sesuai adat istiadat dan agama yang dianut korban. Saat berita ini dikirimkan pukul 17.45 WIB upacara pemakaman jenazah baru selesai dilaksanakan.

Kalangan Marga Siringoringo dan Debataraja Menyesalkannya
Kalangan marga Siringoringo di Medan menyesalkan kasus insiden penembakan yang menewaskan Kapten CAJ Adiana Siringoringo di Perumnas III, Rawalumbu, Bekasi Timur, Senin (28/9).

Hal itu dikatakan B Siringoringo, S Siringoringo dan M Siringoringo kepada SIB menanggapi kasus tewasnya Adiana Siringoringo, Rabu (30/8).

Menurut mereka, peristiwa sadis dan tragis antara sepasang suami isteri itu sangat disayangkan dan seharusnya tidak terjadi karena telah merugikan pihak keluarga terutama Keluarga Siringoringo di Bekasi maupun perantauan.

“Aparat kepolisian harus segera mengusut tuntas kasus penembakannya dan memberikan sanksi seberat-beratnya terhadap suami korban Aipda Saudin Debataraja selaku tersangka,” tegas ketiga marga Siringoringo.

Sementara sejumlah kalangan marga Debataraja di daerah ini juga menyesalkan tindakan tidak manusiawi dilakukan Saudin Debataraja hingga menewaskan isterinya Adiana Siringoringo.

Dikatakan, peristiwa menyedihkan itu harus diproses sesuai hukum yang berlaku dan pihak berwajib harus menjatuhkan hukuman setimpal sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi terutama bagi kalangan orang atau etnis Batak.

Sementara sejumlah Tokoh Marga Batak mengharapkan agar kedua belah pihak, baik marga Siringoringo maupun Debataraja melakukan perundingan seputar penyelesaian insiden berdarah tersebut guna menghindari masalah berkepanjangan. (detikcom/MDS/A16/o)



Selanjutnya

Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini