Breaking News

Lembaga Kebudayaan Pakpak: Demo

16 Jan 07 12:59 WIB
Tolak Bergabung Dengan Protap
Medan, WASPADA Online


Ribuan masyarakat dari berbagai etnis dan organisasi kemasyarakatan mendatangi Gedung DPRD Dairi minggu lalu, melancarkan protes menolak bergabung dengan Provinsi Tapanuli (Protap) yang kini dalam wacana.

Dengan membawa puluhan spanduk, poster bertuliskan 'Menolak Bergabung dengan Protap', para penghujuk rasa langsung menggelar orasi di depan gedung dewan rakyat yang meminta agar Dairi tidak bergabung dengan provinsi baru yang akan dibentuk itu.

Aksi itu juga dimaksudkan sebagai upaya mempertahankan tanah ulayat agar tidak lepas untuk dikuasai etnis lain.

Usai menggelar orasi, pihak dewan memperkenankan para pengujukrasa diwakili seratus orang masuk, dan diterima Ketua DPRD Dairi, Leonard Samosir didampingi Wakil Ketua, Bempa Hisar, Ketua Komisi A, Ardan Ujung serta beberapa anggota fraksi lainnya.

Dalam pertemuan itu, delegasi masyarakat Pakpak mengancam siap bersimbah darah andaikata Dairi dan Pakpak Bharat dipaksakan bergabung dengan Provinsi Tapanuli yang kini dalam rencana pembentukan.

Agus Ujung, Ketua Umum Ikatan Keluarga Pemuda Pakpak Indonesia (IKPPI) mengatakan, berdasarkan berbagai kajian ilmiah, termasuk yang dilakukan akademisi USU, Unimed, tak ada alasan menyetujui penggabungan itu. Justru penggabungan dengan Protap akan membawa kesengsaraan terhadap masyarakat Dairi dan Pakpak Bharat, sekaligus memperuncing persoalan menjadi konflik horizontal.

Begitu juga Nasim Lingga dari unsur Sulang Silima Suak, penolakan Dairi dan Pakpak Bharat bergabung dengan Protap merupakan 'harga mati', karena Dairi yang selama ini kondusif hendaknya tetap dipertahankan.

Alasan lain disampaikan Usman Effendi Capah, Ketua Lembaga Kebudayaan Pakpak (LKP). Menurutnya, Pembentukan Protap hanyalah pembohongan publik dan akan memperdalam lembah kemiskinan. "Jangan jadikan Dairi untuk kepentingan publik demi mencapai kepentingan ambisi birokrasi elite tertentu,"katanya di depan dewan.

Sementara Sinuraya dan Apallo Manik asal Kec. Tiga Tinggi, Tanah Pinem dan Gunung Stembar menyatakan, dengan alasan dan cara apapun, warga dari ketiga kecamatan menyatakan menolak keras digabung dengan Protap.

Sedangkan Ir. Baharuddin Berutu, Sekjen Gerakan Pembela Hak Ulayat Pakpak Bersatu bersama Drs. Sukirmansyah Berutu menegaskan, siap mati sahid mempertahankan hak ulayat.

Pada akhir pembicaraan dengan delegasi masyarakat Pakpak, anggota dewan berjanji membuat suatu keputusan yang tidak merugikan satu pihak. Dalam pertemuan itu dewan menyatakan sangat menghargai dan menghormati hak pemangku adat yang dibuktikan sampai sekarang belum ada legislatif membuat satu keputusanpun.