Breaking News

Poldasu Gasak Perampok Antarprovinsi

Poldasu Gulung Perampok Bersenpi Antarprovinsi

Medan, (Analisa)

Unit Jahtanras Satuan I Tindak Pidana Umum (Tipidum) Direktorat Reserse Kriminal (Reskrim) Poldasu berhasil membongkar sindikat perampok bersenjata api (senpi) yang beroperasi lintas provinsi dan meringkus seorang tersangkanya di kawasan Desa Pasir Putih, Riau, Minggu (3/9). Tersangka yang diringkus, SH alias Pijay (26) warga Jalan Kartini Kisaran.

Direktur Reskrim Poldasu Kombes Pol Ronny Franky Sompie melalui Kasat I Tipidum Kompol Ahmad Kartiko kepada wartawan unit Poldasu, Kamis (7/9) siang mengatakan, sindikat perampok bersenpi tersebut tergolong kelas kakap yang memilih calon korban dengan jarahan bernilai ratusan juta rupiah.

Dikatakan, selama Januari–Agustus 2006 ini, komplotan tersebut sudah empat kali melakukan aksinya, baik di Sumut, Riau, dan di Jambi.

Dalam setiap aksinya, Pijay dan kawan-kawan selalu berganti pasangan. Namun dipastikan, jumlah anggota komplotan itu mencapai sembilan orang. Tiga di antaranya sudah diringkus aparat Polsek Tanah Putih, Polres Rokan Hilir, Riau.

Kepada juruperiksa di Unit Jahtanras Poldasu, Pijay mengaku paling terakhir komplotannya beraksi merampok satu unit truk colt diesel mengangkut ayam ternak di kawasan Sikampak, Lintas Torgamba, dekat perbatasan Sumut-Riau pada 31 Agustus 2006.

Usai merampok truk itu, hingga kini Pijay belum menikmati hasilnya, sebab pemimpin komplotan itu yang kini masih buron, yang tidak lain sebagai pemilik dua senpi rakitan, SS belum membagi hasil rampasan yang dilarikan ke arah Berastagi, Tanah Karo tersebut.

Namun sebelumnya, saat beraksi pertama pada Februari 2006, mereka merampok sebuah truk tronton Hino bermuatan getah karet 28 ton di kawasan Balam, Labuhan Batu.

Truk itu dirampok para tersangka yang mengendarai mobil sewaan. Berhasil memperdaya supir dan kernek mobil boks itu dengan menodongkan dua pucuk senpi rakitan, mereka pun melakban mata dan mulut kedua korban untuk selanjutnya membuang keduanya di suatu tempat.

Selanjutnya truk tersebut dikemudikan Pijay dan SM untuk dibawa ke Kisaran. Sampai di Kisaran, hasil rampasan itu dijual ke pabrik getah PT KR di Jalan Gatot Subroto, Kisaran.

Usai melakukan aksi tersebut, Pijay pun menemui pimpinan komplotan tersebut, S di kawasan Duri, Riau untuk menerima uang hasil jual getah senilai Rp130 juta. Saat itu, Pijay mengaku mendapatkan bagian Rp33 juta.

Aksi kedua mereka lakukan terhadap mobil boks bermuatan 420 tim rokok Gudang Garam di kawasan Muara Bungo, Jambi. Kali ini, Pijay mendapat bagian dari penjualan hasil rampokan senilai Rp55 juta.

Tergiur dengan hasil yang lebih besar, Pijay pun terus terikat dengan komplotan itu untuk melakukan aksinya lagi.

Kali ini, yang menjadi sasaran komplotan itu seorang karyawan PT Sari Tani Jaya Sumatera yang mengendarai mobil Daihatsu Taft dan baru keluar dari sebuah bank di kawasan jalan Hamka, Kisaran.

Saat merampok itu, menurut Pijay dan seorang temannya mengendarai sepeda motor Yamaha RX King yang dipinjamnya dari seorang wartawan di Kisaran.

Selain mereka berdua, dua teman lainnya juga mengendarai sepeda motor untuk menguntit mobil Taft tersebut. Setelah menghentikan mobil itu, mereka berempat disusul empat teman lainnya yang menumpang mobil dan menodongkan senpi ke korban.

Tidak disebutkan jumlah hasil rampasan mereka, namun Pijay mengaku ia mendapat bagian Rp7,5 juta.

Selain Pijay dan tiga rekan lainnya yang sudah ditangkap aparat Polsek Tanah Putih, Polres Rokan Hilir, Riau, kini Jahtanras Poldasu terus mengejar lima tersangka lainnya. Kelimanya, S, SM, DS, ZC, dan BD, tandas Kompol Ahmad Kartiko. (rio)

Selanjutnya

Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini