Dr Ibrahim Gultom MPd

Dr Ibrahim Gultom MPd:
UU Guru dan Dosen Diharapkan Dapat Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Medan, (Analisa)

Kelahiran Undang-Undang Guru dan Dosen yang mengakui pekerjaan guru sebagai profesi, mengakibatkan tidak semua orang bisa menjadi guru. Sebab seorang guru harus memiliki kompetensi dan kemampuan mengajar yang dibuktikan dengan adanya proses sertifikasi.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Unimed Dr Ibrahim Gultom MPd di hadapan peserta Diskusi Publik Hak Guru Juga Hak Azasi Manusia yang diselenggarakan Komite Persiapan Organisasi Guru Sumatera Utara (KPOGSU) dan Sentra Advokasi untuk Hak Pendidikan Rakyat (SAHdaR) di Ruang Serbaguna Fakultas Teknik Unimed, Sabtu (21/1).


Gultom mengatakan, kelahiran UU Guru dan Dosen merupakan langkah maju bagi peningkatan profesionalitas dan pengembangan pendidikan di Indonesia, meskipun pada tataran implementasinya masih bisa diperdebatkan.

“Apakah dengan kelahiran Undang-Undang ini lalu kemudian akan ada peningkatan mutu pendidikan di Indonesia,” ujarnya.

Dia mengatakan, pendidikan adalah suatu sistem yang memiliki banyak komponen. Sementara guru hanyaklah merupakan salah satu subsistem yang belum tentu akan sangat berpengaruh bagi peningkatan kualitas pendidikan.

“Tidak bisa hanya guru saja yang diperbaiki, tapi harus semua komponen, perbaikan harus bersifat sistemik tidak bisa tambal sulam,” tegasnya.

Namun Gultom optimis bahwa dengan adanya perhatian terhadap guru pada satu sisi diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan secara bertahap.

Koordinator KPOGSU Drs Ahmad Rivai mengatakan, kehadiran UU Guru dan Dosen ini dapat mengubah wajah suram guru Indonesia yang berimplikasi pada meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia.

Berkaitan dengan guru secara khusus, dia mengatakan, UU tersebut mengatur berbagai hal seperti kualifikasi, kompetensi dan sertifikasi, hak dan kewajiban, pembinaan dan pengembangan, penghargaan, perlindungan dan organisasi profesi yang ujungnya bermuara pada guru yang profesional