Breaking News

Susi Airlines di Bandara Silangit

Penerbangan Perdana Susi Airlines dari Bandara Polonia Medan-Silangit Sukses

Nov 17, 2006 at 10:28 AM
Tarutung (SIB)

Penerbangan perdana pesawat Susi Airlines dari Bandara Polonia Medan ke bandara Silangit, Tapanuli Utara, Kamis (16/11) berlangsung sukses. Pesawat berkapasitas 12 penumpang tersebut mendarat mulus sekira pukul 11.00 WIB disambut Bupati Taput Torang Lumbantobing bersama isteri, Ketua DPRD FL Fernando Simanjuntak SH MBA, Dandim 0210/TU Letkol Martua Sihotang SIP, Wakil Bupati Drs Frans A Sihombing, Kepala Bappeda Taput Saul Situmorang SE MSi dan sejumlah Kadis dan tokoh-tokoh masyarakat Siborongborong.

Begitu turun dari pesawat, tokoh masyarakat Drs MN Lumbantoruan menaburkan “boras sipirni tondi” ke atas kepala Susi Pudjiastuti selaku Direktur Susi Air dan pilot pesawat Capt Cristian yang juga suami dari Susi Pudjiastuti. “Pemberian beras sipirni tondi ini secara adat Batak mengisyaratkan puji syukur sekaligus mohon berkat dari Tuhan agar penerbangan Susi Air sejak hari ini dan hari berikutnya berjalan lancar dijauhkan dari mara bahaya,” ujar Lumbantoruan seraya menyiramkan beras sipirni tondi itu kepada seluruh rombongan dan pesawat yang diparkir didepan vip room Bandara Silangit.

Kadis Perhubungan Taput Drs Surung Pardede dalam laporannya mengatakan, kehadiran pesawat Susi Air, merupakan wujud dari MoU (Memorandum of understanding) antara Pemkab Taput dan maskapai penerbangan Susi Air tentang pengoperasian pesawat Susi Air terhitung, Kamis (16/11).


Menurut Surung Pardede, kesepakatan kerjasama operasional penerbangan itu berlaku dalam jangka waktu tiga bulan dengan frekwensi penerbangan lima kali per minggu setiap harinya. Penerbangan berakhir tanggal 15 Pebruari 2007 untuk tahap pertama. Selanjutnya, kerjasama operasional itu akan ditindaklanjuti untuk sembilan bulan berikutnya, terhitung tanggal 15 Pebruari 2007 sampai 15 Oktober 2007 dengan frekwensi penerbangan tujuh kali perminggu. Terhitung setelah satu tahun kerjasama antara Pemkab Taput dengan Susi Air, sejak bulan ke 13 (tahun kedua) biaya operasional penerbangan menjadi tanggungan pihak Susi Air.

“Jumlah beban biaya yang ditanggung Pemkab Taput adalah biaya block seat atau empat seat per flight lima kali per minggu selama tiga bulan, Polonia-Silangit-Polonia (PP),” lapor Pardede.

Dikatakan, block seat selama perjanjian tahap pertama akan diberikan dalam bentuk tiket yang diserahkan langsung oleh Direktur PT ASI Pudjiastuti Aviation kepada Bupati Taput.

Adapun tarif penerbangan Polonia-Silangit dan sebaliknya Rp 300 ribu per flight. Sedangkan jadwal penerbangan setiap hari kecuali Jumat dan Senin, berangkat dari Medan pukul 12.30 WIB tiba di Silangit 13.10 WIB, berangkat dari Silangit pukul 13.20 WIB tiba di Medan pukul 14.00 WIB.

Penjualan tiket tersedia di loket Susi Air di bandara Silangit atau di kantor Dishub Taput di Terminal kota Tarutung. Penerbangan perdana pesawat Susi Air dari bandara Silangit ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Bupati Taput Torang Lumbantobing bersama Direktur Susi Air.

Bupati Taput atas nama masyarakat dan pemerintah menyampaikan terimakasih kepada pihak Susi Air yang berkenan membuka rute penerbangannya ke Bandara Silangit. “Sejak hari ini Ibu Susi kami catat sebagai srikandi penggerak penerbangan di Bona Pasogit Taput,” kata Lumbantobing.

Menurut Torang Lumbantobing, selain melayani jasa pelayanan ibu Susi sudah turut mempromosikan berbagai potensi yang dimiliki daerah Taput dibidang pariwisata, agribisnis, bahan tambang pun hasil-hasil pertanian lainnya. Selain itu juga disampaikan terimakasih kepada Departemen Perhubungan, khususnya kepada Kepala Bandara Silangit Martinus Hutasoit yang telah berupaya untuk pengembangan bandara, dimana dalam anggaran tahun 2006, Dephub telah mengalokasikan dana sebesar Rp 26 miliar untuk peningkatan sarana dan prasarana Bandara Silangit.

Diharapkan untuk tahun 2007 Dephub dapat mengalokasikan dana lebih besar lagi. “Mudah-mudahan bila pemerintah pusat menyetujui pembangunan bandara Silangit tahun 2007, diperkirakan tahun 2008 pesawat yang lebih besar sejenis foker-100 atau boeing 737-300 sudah bisa mendarat di Bandara Silangit,” ujarnya.