Breaking News

Cerita Orang Batak di Tajikistan

Sebuah cerita menarik dari turis Indonesia di Tajikistan. Dituliskan di Kompas. Begitu sangat menarik bagi orang yang belum pernah ke negeri Stan terebut.

Agustin Wibowo, penulisnya, menceritakan betapa orang-orang sana tahu dan mengenal adanya negeri yang dihuni oleh orang-orang Batak disini. Dia menceritakan :

"Tak punya uang memang bukan alasan untuk menyerah pada hidup. Saya sangat terkejut ketika mendengar pengetahuan paman Alisher yang sudah tua. Mereka dengan fasihnya bercerita kepada saya tentang orang-orang Batak yang kanibal, keindahan Danau Toba dan sebuah pulau di tengahnya, dan bunga raksasa dari Sumatra. Paman Alisher yang satunya lagi, sangat gemar membaca buku sejarah, dan bertanya kepada saya apakah Indonesia itu sama dengan Pulau Sarandip?"

Tulisan perjalanannya sampai saat ini sudah sampai yang ke-37. Asyik juga membacanya. Agustin Wibowo, yang menurut salah satu teman di India yang pernah ketemu dengannya saat berkunjung ke New Delhi, adalah pemuda Indonesia yang tangguh. Orang Surabaya keturunan Cina ini menguasai banyak bahasa Asia Selatan maupun Tengah.

Sebagai anak dari jurnalis koran berbahasa Cina di Surabaya, Agustin tampaknya sangat piawai melantunkan nada-nada goresan tulisannya. Keasikan dalam tulisannya itu dapat dibaca saat dia bertemu dengan masyarakat Tajikistan yang Islam. Agustin menuliskan berbagai pengalaman antropologi dan sejarah tentu dengan kaca mata agama dan imannya sendiri yang berbeda dengan penduduk setempat.

Siiip dan mantap. Buat ukuran seorang backpacker sejati. Jadi teringat dengan teman bernama Chayos. Anak yang lahir di Padang dan menamatkan sekolahnya di Darussalam Gontor Ponorogo ini, pernah melanglang buana sampai ke India, dimana sebelumnya memulai perjalanan dari Singapura, Malaysia, Thailand sampai ke India.

Rencananya dia akan melanjutkan perjalanan sampai seluruh dunia. Sayang dia tidak menuliskan perjalanannya. Menurut sebagai teman yang melakukan perjalanan yang sama, Chayos sekarang ini sedang berkelana juga di Asia Tengah. Ntah lagi ngapain dia di sana. Mungkin saja sedang jadi kuli, mengumpulkan biaya untuk melanjutkan perjalanan. Semoga sukses