Dibutuhkan Puluhan Ribu Pekerja di Saudi!!
Saudi Bangun Tujuh Zona Baru, Kontraktor Indonesia Dinanti
Jakarta, (ANTARA News) - Arab Saudi mengembangkan tujuh zona baru sebagai kota dan pusat industri modern karena itu keberadaan kontraktor-kontraktor handal Indonesia sangat dinanti untuk mensukseskan pembangunan diberbagai bidang.
"Kami sekarang sedang membangun tujuh zona industri di Arab Saudi dan butuh pengusaha Indonesia untuk membangun semua zona tersebut," kata Executive Board Member United Infrastructure Developments Co. (UIDC), Mohamed Chouayeb, di Jakarta, Kamis.
Dia mengatakan dengan kenaikan harga minyak dunia Pemerintah Arab Saudi belanja lebih besar dari biasanya. Kontraktor sangat dibutuhkan karena banyaknya proyek yang dikembangkan untuk membangun ketujuh zona tersebut.
Saat ini, menurut dia, beberapa proyek yang membutuhkan banyak kontraktor asing termasuk dari Indonesia adalah proyek-proyek properti, minyak dan gas bumi, pembangkit listrik, dan penyediaan air bersih.
"Ketujuh zona memang sudah siap dibangun, tetapi sebenarnya ada dua zona lagi yang memang masih dinegosiasikan," katanya.
Sementara itu, menurut Konsul Jenderal (Konjen) RI di Jeddah, Gatot Abdullah Mansyur, pembangunan kota-kota baru sudah dilakukan di Utara Jeddah. Dalam 20 tahun kedepan diperkirakan tujuh zona akan selesai dibangun.
"Abdullah Economic City pada tahun 2020 akan siap dibuka. Ini adalah salah satu dari tujuh zona yang dikembangkan," ujar Gatot.
Dia mengatakan kebutuhan tenaga kerja di Arab Saudi akan sangat besar. Saat ini dari total satu juta pekerja Indonesia di Arab Saudi 10 persennya bekerja di pabrik.
Kesempatan untuk masuknya tenaga-tenaga profesional di sektor formal sangatlah besar, ujar dia. Namun sayang Penyalur Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) lebih memilih menyalurkan tenaga kerja wanita (TKW) dari pada tenaga kerja formal.
Saat ini tenaga asing terbanyak di Arab Saudi yang bekerja di level medium berasal dari India, katanya. Dengan pendapatan enam kali lebih besar dibanding pendapatan di negaranya pekerja asal India tersebut dapat bekerja menjadi staff ahli di Arab Saudi.