Breaking News

Ini Prediksi Bisnis Masa Depan dari Chairul Tanjung, Tak Kuasai 'Big' Data Bisa Tertelungkup

ilustrasi
HUMBAHASTIMES -- Bisnis berubah cepat, bentuk dan model juga mengalami revolusi, siapa yang tak ikut akan tertelungkup. Karena itu bisnis media juga harus mengikuti perkembangan tersebut jika tidak ingin tenggelam.

"Dulu General Electrick rajanya industri, menakutkan dan menguasai. Tapi sekarang banyak pemain baru yang mengubah arah dan model bisnis. Bisnis digital yang berbasis data justru merajalela. Siapa tak kenal google, facebook, alibaba dan lain-lain. Penguasa bisnis pun berpindah tangan," ujar founder CT Group, Chaerul Tanjung saat menjadi pembicara di Rakernas III Serikat Media Siber Indonesia (SMSI), Rabu (25/7/2018).

Chaerul Tanjung yang juga Ketua Dewan Penasehat SMSI pada kesempatan itu mengajak seluruh pemilik media siber untuk mengubah ''haluan'' dari bisnis online ke digital dan memperbaiki content karena content merupakan salah satu sumber data.

Masuknya penguasa-penguasa bisnis seperti google, facebook, microsoft, alibaba dan lain-lain merupakan pola perubahan bisnis dari fisik ke data. Penguasaan data adalah kunci penguasaan bisnis, siapa yang menguasai data, mereka menjadi pemenang.

"Kedepan siapa yang menguasai data, dia adalah pemenang. Data adalah aset, karena itu banyak merger dan akuisisi bisnis lebih mengarah pada penggabungan data. Bisnis tradisional menguasai bisnis content, tujuannya juga data," urainya.

Dikatakan, bisnis media tidak lagi hanya bisa menampilkan content apa adanya. Media harus berkembang pada content yang bermanfaat, baik dan komplet. Bahkan saat ini media sudah punya teknologi learning yang membantu para pembaca mendapatkan apa yang dicari. Ini harus diikuti," urainya.

Pada kesempatan itu Chaerul Tanjung juga memberikan data survey tentang berubahnya porsi belanja iklan di media, dimana ada kecenderungan media cetak dan televisi mulai ditinggal dan media sosial dan siber mengambil alih.

"Sosial ads akan tumbuh cepat, dan kita perlu mengantisipasi. 3-4 tahun belanja ads akan sangat bagus untuk media online. Kita harus siap, anda-anda juga perlu mengantisipasi. Hanya saja resikonya, belanja iklan itu diambil pemenang pertama dan kedua, yang lain tidak kebagian. The winner take all, maka anda pengelola online harus berjuang menjadi nomor satu, minimal nomor dua," tegasnya.

Rakernas III SMSI dibuka Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara, dan dihadiri tokoh-tokoh pers seperti Ketua Dewan Kehormatan PWI Ilham Bintang, Pembina SMSI Atal Depari, dan pengurus SMSI se-Indonesia.  (sumber/adm)