Breaking News

Kapan Pemda Humbahas Buat Telecenter dan Internet Di Desa-desa???

Peresmian telecenter Salubomba di Desa Salubomba, Kec. Banawa, Kab.Donggala Sulawesi Tengah

Telecenter Salubomba resmi didirikan hari ini, Sabtu, tanggal 8 Juli 2006. Peresmian dilakukan oleh Bapak Bupati Donggala, Hi. Adam Ardjad Lamarauna bersama-sama dengan Direktur Proyek Partnerships for e-Prosperity for the Poor (Pe-PP), Ir. Agung Hardjono, MSEM MSIS.

Secara nasional telecenter Salubomba adalah telecenter percontohan keenam yang didirikan di bawah proyek Pe-PP. Sebelumnya telecenter e-Pabelan didirikan di Desa Pabelan, Magelang, Jawa Tengah pada tahun 2004; telecenter Semeru di Desa Kertosari, Lumajang, Jawa Timur pada tahun 2005; telecenter Muneng di Desa Muneng, Madiun, Jawa Timur pada tahun 2005; telecenter Lalupu, di Kel. Lapulu, Kendari, Sulawesi Tenggara pada bulan Maret 2006; dan telecenter Tuladenggi di desa Tuladenggi, Kab Gorontalo, Gorontalo pada bulan April 2006.


Turut hadir dalam peresmian adalah Zulfikar M. Rachman, B.Eng, MS, sebagai Manajer Program Nasional Pe-PP; Perwakilan DPRD Donggala, Muspida Kabupaten Donggala, Para Kepala Dinas se-Kabupaten Donggala, Tripika Kecamatan Banawa, Tripika Kecamatan Banawa Selatan, Kepala-Kepala Kelurahan Kabupaten Donggala, Kepala-Kepala Desa Sekecamatan Banawa dan Kepala-Kepala Desa Sekecamatan Banawa Selatan, Pengelola warnet SMK 3, serta pengelola-pengelola warnet kota Palu


Dalam acara peresmian ini ditandatangani Nota Kesepakatan Bersama (MOU) mengenai pendirian telecenter Salubomba. Penandatanganan MOU dilakukan oleh empat pihak, yaitu Bappenas/UNDP, Bupati Donggala, perwakilan pemerintah desa Salubomba, dan perwakilan tuan rumah UPKD. Bupati bersama-sama dengan tamu undangan setelah itu juga meninjau fasilitas telecenter. Di antaranya Bupati menyaksikan percakapan online (chatting) antara Admin IT telecenter Salubomba dan telecenter lain di pulau Jawa, juga pameran dan Bazar hasil kerajinan Sarung Tenun, kue-kue tradisional Donggala. Rencananya pada malam harinya akan dilanjutkan dengan acara hiburan tarian dero.


Diharapkan agar fasilitas telecenter Salubomba ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk pemberdayaan masyarakat Salubomba dan sekitarnya, seperti halnya telecenter-telecenter Pe-PP di tempat lain. Tujuan dari pendirian telecenter ini adalah untuk mengembangkan kapasitas masyarakat desa, meningkatkan pengetahuan, ketrampilan, dan perekonomiannya, sehingga pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.


Pembangunan telecenter Salubomba ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah daerah, baik itu pemerintah kabupaten, kecamatan hingga pemerintah desa, serta masyarakat lokal dari berbagai lapisan. Skema cost-sharing dilakukan dengan berbagai mitra ini, diantaranya melalui pemberian ruangan untuk telecenter Salubomba, renovasi bangunan, dan biaya-biaya operasional lainnya, seperti listrik, telepon, air, dan sebagian dari operasionalisasi manajemen telecenter.


Selanjutnya di bawah proyek Pe-PP dua buah telecenter percontohan lagi akan didirikan, yaitu telecenter Fakfak di Distrik Fakfak Kota dan telecenter Teluk Patipi di Distrik Teluk, Irian Jaya Barat. Kedelapan telecenter yang didirikan di bawah proyek Pe-PP adalah telecenter percontohan. Diharapkan telecenter-telecenter ini dapat menjadi model bagi upaya-upaya replikasi selanjutnya. Saat ini provinsi Jawa Timur telah melakukan replikasi untuk 4 buah telecenter lagi di daerah perdesaannya untuk tahun 2006.


Proyek Pe-PP sendiri adalah sebuah proyek kemitraan yang bertujuan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat perdesaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Proyek Pe-PP dilaksanakan oleh Bappenas dengan menggunakan dana hibah dari UNDP (United Nations Development Programme) dan sudah berlangsung sejak akhir 2004 hingga 2007.


Baru-baru ini model telecenter Pe-PP juga telah menerima penghargaan international dalam kompetisi yang di sponsori oleh Pemerintah China Taipei melalui kegiatan APEC Digital Opportunity Center (ADOC) Awards, di Taipei, 28-30 Juni 2006. Pe-PP memperoleh penghargaan dengan peringkat Outstanding untuk kategori Bridging the Digital Divide, mengalahkan negara-negara lain seperti Chili, Peru, Filipina, Vietnam, dan Papua New Guinea.


Model pemberdayaan masyarakat miskin perdesaan melalui percontohan telecenter ini dinilai sebagai model terbaik dalam menjembatani kesenjangan digital dan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat miskin di perdesaan dan daerah terpencil.


Terpilihnya Pe-PP sebagai program terbaik dalam kompetisi ADOC Award ini menunjukkan bahwa konsep, strategi dan model pemanfaatan teknologi informasi dalam mengurangi kesenjangan digital dan pemberdayaan masyarakat miskin di perdesaan ini layak untuk dijadikan kebijakan pemerintah dalam memberdayakan masyarakat miskin perdesaan dan model telecenter-nya dapat direplikasikan di daerah tertinggal lain di Indonesia.




Contact person:
Dinar Pandan Sari
Knowledge Management and Communication Officer
Partnerships for e-Prosperity for the Poor (Pe-PP)
0812 18 20520
dinar@bappenas.go.id
www.ict4pr.org