AS Ternyata Masih Punya Utang Rp 1.500 T ke Arab Saudi
Ternyata, Arab Saudi memiliki surat utang pemerintah Amerika Seikat (AS) dengan nilai US$ 116,8 miliar, atau sekitar Rp 1.541 triliun.
Seperti dilansir dari CNN, Senin (30/5), data ini akhirnya dibuka oleh Departemen Keuangan AS, setelah selama 4 dekade dirahasiakan.
Jumlah ini membuat Arab Saudi menjadi pemegang utang terbesar nomor 13 dari pemerintah AS. Sejak 1970an, Departemen Keuangan AS merahasiakan data utangnya yang dimiliki oleh Arab Saudi.
Selain Arab Saudi, negara yang memegang utang AS adalah Cayman Island. Negara bertarif pajak rendah (tax haven) dengan penduduk kurang dari 60.000 orang ini, memiliki surat utang pemerintah AS senilai US$ 265 miliar, atau sekitar Rp 3.498 triliun.
Kemudian, Bermuda, negara yang juga merupakan tax haven, tercatat memiliki surat utang AS senilai US$ 63 miliar.
Sejak harga minyak dunia turun di pertengahan 2014 lalu, Arab Saudi melepaskan cadangan devisa lebih dari US$ 130 miliar atau sekitar Rp 1.716 triliun, untuk mendapatkan dana segar.
Nilai surat utang pemerintah AS yang dipegang Arab Saudi turun dari US$ 123,6 miliar di Januari 2016, menjadi US$ 116,8 miliar, dilaporkan MedanBisnis.
Besarnya surat utang pemerintah AS yang dipegang, membuat posisi Arab Saudi cukup kuat menekan pemerintah AS. Sebuah sumber di CNN mengatakan, Arab Saudi mengancam menjual murah semua surat utang pemerintah AS, bila Kongres AS meloloskan Undang-Undang (UU) yang mengizinkan korban ledakan 9 September (9/11) menuntut pemerintah luar negeri.
Namun baru-baru ini, Senat AS meloloskan UU ini, dan ada rencana pemerintah AS menggunakan hak veto UU ini.