Ketika Sri Sultan Saragih Pentaskan Sejarah Raja Siantar
Selain memperkenal budaya Simalungun, pementasan juga menunjukkan sikap teladan Raja Siantar Sangnaualuh yang tidak berkompromi dengan panjajah Belanda.
Pimpinan Sanggar Budaya Rayantara Sri Sultan Saragih dan Advisor Raminah Saragih Garingging, kepada METRO SIANTAR, Selasa (24/5) lalu mengatakan, sebelumnya pementasan ini direncanakan tampil pada 24 April, bertepatan dengan hari jadi Kota Siantar ke-145. Namun, karena sesuatu hal, pementasan ditunda dan dilaksanakan Jumat (3/6) di Gedung Kesenian Museum Simalungun, Jalan Sudirman Pematangsiantar.
“Pj Walikota Siantar telah memberikan restu dan berjanji akan hadir dalam acara ini. Kita berharap dukungan seluruh pihak, agar pementasan ini sukses dan memberikan nilai edukasi kepada masyarakat Siantar,” kata Sri Sultan Saragih.
Dijelaskannya, pementasan ‘Raja Siantar, Sangnaualuh Damanik’ akan menceritakan bagaimana Raja Sangnauluh dilantik dalam sebuah acara patappei sihilap (pelantikan) secara adat Simalungun di Istana Raja Siantar yang berada di Kelurahan Pamatang Simalungun saat ini. Selanjutnya adegan pergantian Kontelir Kroesen yang dinilai tidak mampu membujuk Raja Sangnaualuh untuk bekerjasama. Pengganti Kroesen juga tidak berhasil membujuk Sangnaualuh, sehingga terjadinya keracunan makanan yang menyebabkan tentara dan kontelir keracunan saat minum air kelapa muda. Sangnaualuh dituduh sebagai dalang, sehingga menjadi alasan untuk menangkapnya.
Sebelum penangkapan, dirinya dibuang ke Bengkalis, Sangnaualuh mengumpulkan orangnya dan mengatakan sikap politiknya tidak akan melawan dengan menggunakan kekerasan.
“Ada sikap teladan yang ditunjukkan Raja Siantar Sangnaualuh, ia tidak pernah sekalipun sampai akhir hidupnya menyerah kepada permintaan Belanda. Hingga dirinya ditangkap dan diasingkan ke Bengkalis,” kata Sri Sultan.Ditambahkan Sultan, pementasan Raja Siantar Sangnaualuh Damanik, mendapat dukungan dari berbagai pihak sebagai bukti dukungan untuk mengingatakan kembali sejarah perjuangan tersebut. (Metro Siantar)