Breaking News

Humbahas Berpotensi Menjadi Penghasil Kain Ikat Celup

HUMBAHASTIMES -- Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, berpotensi menjadi penghasil kain ikat celup atau tie dye terbaik di Indonesia. Lantaran itu PT Asuransi Sinar Mas (ASM) memberikan pelatihan pada pengrajin untuk menciptakan tie dye yang menggunakan bahan pewarna alami dan ramah lingkungan.

Hal itu disampaikan Direktur Marketing dan CSR PT Asuransi Sinar Mas (ASM) Dumasi MM Samosir dalam Pelatihan Keterampilan Pembuatan Produk Eco Fashion Berbasis Zero Waste Khas Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan.

"Kita harus berlari kencang. Saya mau kita semua mengawali sesuatu dengan cinta. Pelatihan ini tidak akan menjadi apa-apa kalau kita tidak serius. Saya harus bertanggung jawab dengan pelatihan ini supaya dapat berjalan dengan sukses. Saya ga mau pelatihan ini sia-sia," ujar Dumasi dalam pelatihan yang berlangsung di Dermaga Bakara, Baktiraja, Kabupaten Humbang Hasundutan, Jumat (5/8/2016).

Dumasi meminta para pengrajin menekuni industri itu. Sebab, Sinar Mas berencana memamerkan kain uis, kain ikat khas Humbang Hasundutan.

Malah, pesanan berdatangan ke ASM. Dumasi mengaku kewalahan melayani pemesanan.

"Saat produk ini saya posting di media sosial, banyak sekali kawan-kawan saya yang pesan. Artinya apa? Produk ini diminati banyak orang dan ada marketnya," ujar Dumasi.

‎Ia menyampaikan, masih banyak sekali potensi alam yang belum tergarap dengan baik. Itulah yang membuat ASM tergugah membangkitkan kepedulian masyarakat untuk memanfaatkan potensi itu.

"Saya orang sini (Sumut), tapi saya sendiri baru mengetahui betapa besarnya potensi alam yang ada disini. Pemandangan alam bagus, hasil alamnya juga banyak yang belum tergali. Sayangnya, masyarakat sekitar belum menyadari ini. Saya ingin masyarakat tahu betapa besarnya peluang di daerah Humbang ini," ungkap Dumasi.

Dalam kegiatan CRS kali ini, ASM telah memberikan pelatihan keterampilan pembuatan "Produk Eco Fashion Berbasis Zero Waste Khas Daerah Kabupaten Humbang Hasundutan". Ini bagian dari Program Rumah Pintar PT Asuransi Sinar Mas & H3 Ladies.

"Di sini, kami mengajarkan cara bagaimana memanfaatkan limbah organik basah maupun kering seperti kulit buah dan kulit sayuran atau daun-daunan, sampah pasar dan lain - lain, bahkan rumput Danau Toba, dijadikan pewarna alami untuk kain," Setelah itu, ampas (sampah) nya pun  tidak di buang, namun kita manfaatkan kembali atau didaur ulang untuk menjadi tas suvenir yang ramah lingkungan," katanya.

Dumasi berhatap pelatihan itu memunculkan wirausaha baru untuk mengembangkan ekonomi masyarakat. Selain itu, kualitas produk masyarakat pun dapat berdaya saing. (sumber)