Tuan Guru Batak dari Simalungun memperkenalkan Sufi's Kopi baru-baru ini di akun FB-nya. Tampak TGB bersama sejumlah kolega sedang menikmati suasana di Sufi's Kopi
Lihat selengkapnya: https://twitter.com/IMutakir/status/1228695146943799297?s=09
Berikut unggahannya:
NGOPI DI SUFI'S COFFEE : MENJADI MAWAR DAN PEMADAM API-API KEMARAHAN
Di-hadapan para pendekar, saya menegaskan bahwa menjadi sufi bukan tujuan. Sebab tujuan kita "ilahi anta maqshudi waridoKa Mathlubi" yakni menggapai cinta dan ridho Ilahi.
Saya sudah menulis berbagai biografi para sufi-sufi agung, petualangan mereka dan bab-bab suluk mereka sehingga mereka disebut sufi agung. Pada karya masterpice "titian para sufi dan ahli makrifah" saya menuliskan mulai dari defenisi, riyadhah, maqomat, karomah bahkan kontraversi para sufi. Sebab dari dulu, sufi selalu mengalami kontraversi terkhusus dari kecemburuan kaum ahli syariat dan ahli dunia.
Ketika sang Qutub Awliya, Ghawtsul-Azham Syekh Abdul Qadir al-Jilani (qaddas Allahu sirrah) pertama kali memasuki Baghdad, para alim di kota itu yang iri kepadanya mengirimkan segelas air berisi penuh, mengisyaratkan bahwa tidak ada tempat lagi untuk seorang terpelajar di kota Baghdad.
Tanpa menumpahkan setetes air pun, Hadratusy-Syekh Abdul Qadir meletakkan sekuntum bunga mawar di atasnya dan mengembalikan gelas itu dengan pesan, "Siapa pun yang dapat mendengar bunga ini, ia dapat mendengar Tuhannya. Ia mengatakan, 'Kalian harus seperti kami, kalian harus menjadi mawar-mawar di masyarakat.' Sufi's coffee juga demikian, menawarkan semerbak mawar untuk para saudagar dan penikmat kopi.
Para sufi hadir untuk menjadi mawar untuk masyarakat. Menyalakan lilin-lilin kehidupan utk menerangi kegegalapan. Sufisme peniup cahaya, memberi semarbak wangi harumnya menjadi pecinta, penerang, penyuluh dan penyempurna.
Sufisme hadir bukan utk bersaing, melangkahi apalagi menjatuhkan tapi senantiasa menjadi mawar yang luar biasa, yang mengajarkan para pecinta di seluruh dunia untuk menjadi hamba Tuhan yang lebih baik. Sufisme penabur mawar cinta Ilahi. Memadamkan api-api kemarahan syathoniah.
Jika ada yang belum bisa dicerna akal, atau ada rasa yang aneh dan segala hal kejanggalan, maka tetaplah berlapang dada, sebab sufi menurunkan hikmah tidak dari satu pintu. Allah sedang membuka banya pintu dan kita sedang mengajak kita semua pada pintu-pintu itu. Maka tetaplah berbaik-sangka, sebab ajaran sufi mengajak kita pada maqom itu.
Salam rindu dan ta'zhim berkepanjangan utk para Masyayikh, Aulia Allah yg memberi keharuman wangi mawar semerbak. Semoga Allah ï·» memberkahinya untuk senantiasa berada di Hadirat Suci yang mulia, Sayyidina Muhammad ï·º, dan mengaruniai kita untuk tetap bersamanya selamanya! Aamiin.
Ya Allah, berkahi kami dan seluruh para pecintaMU, para WaliMU dan pecinta cahayaMU. S a l a m
@dokumentasi photo diambil dari aktifitas sufi's coffee_ #admin_TGB