Tiongkok selalu merayakan pembantaian dan kebijakan brutal Jepang kepada warga Nanjing atau Nanking selama masa pendudukan.
Namun, sedikit mirip apa yang dialami oleh warga Uighur di Xianjiang atau Shinkiang selama ini oleh pemerintahan Beijing dapat disebut serupa tapi tak sama.
Tiongkok menganggap dirinya mengalami kesengsaraan akibat penjajahan Jepang demikian halnya Uighur merasakan hal yang sama karena negara ini resmi diakneksasi oleh Tiongkok usai direstui Stalin.
Saat menjajah, Jepang didukung oleh beberapa negara pro Tokyo yang disebut oleh Tiongkok sebagai negara boneka seperti Manchukuo dll.
Begitu juga pengiksaan kepada kalangan Uighur didukung oleh puak Islam non Uighur yang pro Beijing baik dari etnis Kazakh, Hui dll.