Breaking News

Ikkan Pora-pora Humbahas

Kehadiran Ikan Pora-pora Gembirakan Masyarakat Baktiraja

Baktiraja (Analisa)
Kehadiran ikan Pora Pora bagi masyarakat Aek Silang Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sangat menggembirakan, karena menjadi mata pencaharian baru setelah selama ini menanam bawang merah dan kelapa kurang menguntungkan sebab akhir akhir ini banyak yang terserang hama.

Hal ini diakui sejumlah penduduk Kecamatan Baktiraja kepada Analisa yang berkunjung ke daerah Kecamatan Baktiraja merupakan daerah satu satunya dari Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) yang memiliki tepi Danau Toba, baru baru ini.

Baktiraja merupakan daerah tujuan wisata dari Humbahas, karena memiliki panorama Danau Toba dan daerah kelahiran Raja Sisingamangara, kini penduduknya ramai ramai menjadi nelayan menangkap ikan Pora Pora yang banyak terdapat di muara Aek (Red bahasa Batak adalah Sungai) Aek Silang yang berasal dari Dolok Sanggul ke Danau Toba.

Seorang penduduk Baktiraja, Tarida Sitinjak (41) mengakui, kurang mengetahui persis mengapa sekarang banyak muncul ikan Pora Pora di Baktiraja, apakah karena tahun 2003 lalu mantan Presiden Indonesia Megawati Soekarnoputri menabur bibit ikan Pora Pora di Parapat sampai ke Baktiraja, namun yang jelas kini ikan Pora Pora banyak terdapat di muara Aek Silang.

LEZAT

Ikan Pora Pora bersisik halus dan cantik serta rasanya enak, lezat apalagi digoreng rasanya manis hingga masyarakat Baktiraja banyak yang menggemarinya dan ternyata bukan saja masyarakat Baktiraja yang menyukainya, tetapi juga masyarakat dari kecamatan lain hingga kini banyak pendatang yang membeli ikan Pora Pora.

Tarida Sitinjak yang dahulu bertani bawang merah kini beralih profesi menjadi nelayan ikan Pora pora mengatakan, hampir setiap hari ada saja pedagang yang datang ke Baktiraja membeli ikan Pora Pora yang dibawa ke Dolok Sanggul, Siborong borong dan bahkan ke Tarutung.

Sitinjak kurang mengetahui persis berapa banyak setiap hari ikan Pora Pora yang dihasilkan para nelayan di Baktiraja, namun diperkirakan bisa mencapai dua ton ikan Pora Pora dihasilkan. Buat dirinya sendiri sehari menjala di Aek Silang dan Tepi danau Toba tidak kurang dari sepuluh kilogram ikan Pora Pora.

Diakui Tarida Sitinjak disamping gembira dengan kehadiran ikan Pora Pora, tapi juga merasa cemas karena bukan tidak mungkin nanti ikan Pora Pora itu habis bila tidak dibudidayakan dengan baik.

Untuk itu, katanya pihak Pemkab Humbahas dapat memikirkannya agar kehadiran ikan Pora Pora tetap lestari dan dapat menjadi mata pencaharian nelayan di Baktiraja.

Sementara itu, Camat Baktiraja Humbahas, Drs. Houtman Sinaga, SH yang dihubungi mengakui, kehadiran ikan Pora Pora membuat warganya senang dan pihaknya akan memikirkan bagaimana agar kehadiran ikan Pora Pora terus berkembang dan juga bagaimana agar pemasaran ikan Pora Pora dapat menembus pasar yang lebih besar lagi.

Kini, katanya pemasaran ikan Pora Pora ada dua macam, pertama dijual dalam bentuk basah dan yang kedua dalam bentuk kering yakni sudah diasinkan dan harganya lebih mahal yang sudah diasinkan. Khusus yang sudah diasinkan umumnya dijual ke luar Tapanuli seperti Medan, Pekan Baru dan daerah lainnya. (fm)


Selanjutnya

Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini