Pertanian Bonapasogit: Bangkit
Balige (SIB)
Lahan kosong atau lahan tidur untuk Kabupaten Toba Samosir yang masih potensial untuk dikelola menjadi lahan produktif kurang lebih 40 Ha tersebar di 11 kecamatan yang ada. Khusus bidang pertanian dilakukan melalui usaha pokok ekstensifikasi pada lahan kosong dan tidur. Oleh karenanya, guna mendukung usaha tersebut tahun anggaran 2006 ini, Pemkab Tobasa melalui Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan mengadakan sarana dan prasarana berupa 4 unit traktor besar, 2 unit traktor mini dan 9 unit hand traktor.
Hal itu terungkap saat dilakukan penanaman perdana jagung di Desa Saribu Raja Janji Maria Kecamatan oleh Bupati Tobasa Drs Monang Sitorus SH MBA, Jumat (2/6). Bupati Tobasa pada penanaman jagung pada lahan seluas 1 Ha milik Kelompok Tani Wanita Karya Bakti Balige didampingi Kadis Pertanian Ir HL Silitonga, Plt Kadis Diknas Drs Hulman Sitorus, Kepala Badan PMD dan PP Drs Madju Samosir, Camat Balige Budianto Tambunan SE, Kepala Desa Saribu Raja Janji Maria B Tampubolon dan Drs Wasir Simanjuntak Kabag Humas Tobasa.
Bupati pada kesempatan tersebut mengungkapkan terima kasihnya atas penanaman jagung yang dilakukan kelompok tani wanita dengan memanfaatkan lahan tidur sehingga bisa menambah pendapatan serta peningkatan ekonomi masyarakat. Apalagi mengingat harga jagung sekarang ini, hampir mencapai Rp 17 ribu/Kg. Untuk lahan 1 Ha tanaman jagung, bisa menghasilkan 1 ton jagung. Berarti bila panen jagung sekali 4 bulan, sudah bisa mendapat sekira Rp 17 juta.
“Seperti Danramil Laguboti, baru panen jagung kemarin. Dimana menurutnya harga perkilonya Rp 17 ribu dan hasil panen jagung dari lahannya 1 Ha bisa mendapat 1 ton. Jadi dalam setahun bisa 2 kali panen, karena usia jagung ini sudah bisa panen dalam waktu 4 bulan,” ujar Monang Sitorus.
Sebelumnya, mewakili Ketua Kelompok Tani Wanita karya Bakti Balige mengatakan, kelompok tani wanita ini bertujuan memberdayakan wanita dan juga sebagai bentuk percontohan untuk masyarakat sekeliling. Di mana kelompok tani wanita Karya Bakti ini juga telah memiliki koperasi simpan pinjam. Setelah berdirinya kelompok tani wanita tersebut, sudah mengelola lahan kosong/tidur menjadi lahan produktif. “Namun yang menjadi kendala selama ini adalah kurangnya dana untuk mengelola lahan-lahan kosong /tidur lainnya. Sebelumnya, direncanakan 5 Ha lahan tidur /kosong menjadi lahan produktif akan dikerjakan, namun sekarang hanya bisa 1 Ha saja terutama kendala trakror,” cetus Simanjuntak.
Kadis Pertanian Ir FL Silitonga kepada wartawan mengatakan, tahun 2006 ini usaha pokok ekstensifikasi pada lahan kosong/tidur ditempuh dengan metode demfarm seluas 225 Ha, terdiri tanaman jagung seluas 125 Ha untuk 11 kecamatan. Tanaman ubi kayu dan ubi jalar 100 Ha tersebar di Kecamatan Borbor, Uluan dan Lumban Julu. Dengan metode demplot seluas 10,5 Ha terdiri dari terong belanda seluas 5,5 Ha untuk seluruh kecamatan, nenas seluas 5 Ha di Kecamatan Silaen, Habinsaran dan Borbor.
Dengan metode Parsial dalam bentuk pemberian salah satu saprodi yaitu penyediaan bibit jagung bersertifikasi 7500 Kg. Dan juga bantuan kepada daerah-daerah yang dilanda bencana alam, banjir, kekeringan, fuso yang terdiri dari bantuan bibit jagung 800 Kg, ujar Silitonga.
Usai melakukan penanaman jagung, Bupati Tobasa bersama rombongan selanjutnya meninjau tanaman padi pandan wangi di Kecamatan Sigumpar yang penanaman perdananya langsung dilakukan oleh Bupati Tobasa. Terlihat padi pandan wangi “sudah lebih besar dari padi yang ada di sebelahnya yang terlebih dulu ditanam sebelumnya”. (EMT/d)
Selanjutnya
Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini