SOS: Jalan Rusak di Tele
Medan (SIB)
Sejumlah ruas jalan di Kabupaten Samosir hingga saat ini tampaknya masih
memerlukan ‘polesan’ karena ternyata masih banyak ruas jalan di kabupaten yang baru mekar dari Toba Samosir tersebut mengalami kerusakan yang cukup parah sehingga dapat menjadi kendala bagi masyarakat mengangkut hasil pertaniannya dan bahkan mengakibatkan kerusakan bagi kendaraan para ‘pelancong bonapasogit’ ke daerah itu.
Hal itu dikatakan Drs Daulat Naibaho, Marudut Sagala SE, S Limbong dan Haposan Sagala, penduduk Medan asal Samosir ketika bincang-bincang dengan wartawan SIB saat mengunjungi bonapasogit mereka, Samosir, baru-baru ini. Mereka memang mengakui, saat ini telah ada perbaikan-perbaikan sejumlah ruas jalan di Samosir tetapi mereka sangat menyayangkan perbaikan tersebut terkesan kurang akomodatif, tidak secara menyeluruh.
Seperti jalan mulai dari kawasan Tele menuju kota Pangururan, mulai dari kawasan Gonting, Kecamatan Harian hingga menuju masuk Kota Pangururan puluhan kilometer ruas jalan tersebut rusak parah sementara dari kawasan Gonting hingga sebelum Panatapan ruas jalan sedikit diperlebar dan diaspal hotmix selebihnya dari sekitar kawasan Panatapan hingga ke kawasan Tele ruas jalan sama sekali tidak ‘dijamah’, jalan sempit dan berlubang-lubang sehingga rawan terjadi kecelakaan. Mereka mengharapkan pemerintah maupun instansi terkait memprioritaskan perbaikan jalan dimaksud karena dinilai sangat mendesak, minimal memperlebar dan meratakan ruas-ruas jalan yang bergelombang yang dapat membahayakan bagi keselamatan pengguna kendaraan bermotor.
“Kita sangat prihatin mengapa pemerintah belum juga memperbaiki jalan tersebut sementara jalan kawasan Tele salah satu alternatif jalan darat sebagai pintu masuk ke Kota Pangururan dan kota kecamatan lainnya di Samosir setelah Ajibata via Parapat. Kita harapkan pemerintah dan instansi terkait memprioritaskan memperlebar dan mengaspal jalan tersebut sehingga para perantau, pendatang maupun turis dapat melintasi jalan tersebut dengan nyaman. Apalagi saat musim liburan sekolah nanti dipastikan banyak perantau/pelajar/mahasiswa daerah itu yang bakal mudik,” imbau mereka.
Pantauan wartawan SIB yang melintasi daerah itu, Senin (9/6), mulai dari kawasan Tele hingga Panatapan jalan menuju Kota Pangururan itu hingga kini masih sempit dan berlubang-lubang sehingga rawan terjadi kecelakaan, kemudian beberapa meter melewati kawasan Panatapan ruas jalan terlihat telah diperlebar dengan aspal hotmix hingga kawasan Gonting, sementara dari kawasan Gonting hingga memasuki Kota Pangururan (kecuali beberapa meter di Desa Boho kondisi jalan masih utuh) ruas jalan sama sekali rusak parah bahkan ada yang telah menjadi kubangan. Mereka mempertanyakan mengapa pemerintah ‘menelantarkan’ sebagian ruas jalan tersebut, tidak memperbaiki dan meneruskan pelebaran/pengaspalan hingga ke kawasan Tele? “Apa karena anggaran untuk itu tidak cukup atau ada hal lain,” tanya Daulat Naibaho.
Sementara ruas jalan menuju kawasan Limbong terlihat telah diaspal hotmix begitu juga ruas jalan dari Pangururan menuju Ajibata. Sementara jalan menuju kawasan objek wisata permandian air panas (hotspring) tampaknya masih perlu diperlebar dan dipoles guna meningkatkan arus kunjungan bagi wisatawan. (R11/v)
Selanjutnya
Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini