Breaking News

Solu KMS Mogap di Sibolga

KM Surya Makmur Bawa 104 Penumpang Tenggelam di Perairan Tapteng
Ditulis oleh Redaksi
Friday, 23 June 2006
Sibolga (SIB)

Kapal penumpang KM Surya Makmur Indah, yang terbuat dari kayu dengan nomor
selar GT 170 No 1447/550/SSD tenggelam di perairan antara Pulau Bintana dengan pulau Mursala atau sekitar lebih kurang 30 mil laut dari Kota Sibolga.

Informasi yang berkembang serta konfirmasi kepada Kepala Syahbandar Sibolga menyebutkan, KM Surya Makmur Indah dinakodahi Asben Naibaho (30) penduduk Jalan Gambolo Sibolga, dengan 12 ABK bertolak dari Dermaga Pelabuhan Sambas Sibolga pada Rabu (21/6) sekitar pukul 21.00 wib, tujuan Gunung Sitoli, Nias membawa 104 orang penumpang diantaranya 2 orang berkewarganegaraan Amerika dan seorang warga Australia serta 2 orang anggota Polri yang bertugas di Polres Nias serta penumpang lainnya pengusaha, masyarakat serta membawa muatan/barang lebih kurang 100.835 Kg.

Menurut kepala Syahbandar Sibolga Frits, KM Surya Makmur Indah pada pagi Kamis (22/6), sekitar pukul 10.00 wib masih melakukan kontak Radio dengan Radio Pantai di Sibolga, isinya agar mengirimkan kapal bantuan ke Perairan pulau Bintana, berhubung kapal Surya Makmur Indah mengalami kebocoran lambung akibat hantaman ombak.

Setelah berkoordinasi dengan instansi terkait, 3 unit kapal masing masing KM Nias Indah, KM Surya Makmur Baru dan Kapal KAL II.141/Mansalar milik TNI-Angkatan Laut Sibolga diberangkatkan untuk memberikan pertolongan, namun beberapa saat kemudian kontak radio antara Radio Pantai dengan kapal KM Surya Makmur Indah terputus.
Belum diketahui secara pasti apakah ada korban jiwa dalam musibah kapal Surya
Makmur Indah tersebut.

Adapun daftar penumpang yang ada dalam kapal Km Surya Makmur Indah yang diterima dari Adpel Sibolga yang terdaftar dalam keagenan PT Kartika Samudra Indah, masing-masing, Lena, Alex Harefa, Rusdini, Ahmad, Azul, Gedi, Rina, Imuzniar, I Zulaeni, Rosnimar, Yardina, Srfedelia, Sr evelly, A Firman, A Fendi, A Faris, Tiardin, Edward, Tjuk fuk, Hemo, I Nota, akiluddin, Irwansyah, Ismail, Mince, Silalahi, Silalahi, Aini, Jeni, Siong, Rudy, Alex, Agustinus, Samaari, Butet, Dere, Yuni, T Lase, Ami Hutagalung, Taliaro, Aswanto, Arislina, A Apri, Naga, Apek, Emi, Smaban, Yarnus, Baharlin, Upik, P Sabastian, P Tarsis, Br Elias, Br Cyprianus, Br Hezekiel, Keluarga Pandiangan, A Jari, Punk, Melnian, Seru, Plapius, A Saham, Aris, Askar, Rajagukguk, Sulaiman, Ruri, Wenni, Marni, Yus, Hendra, Asa, Periaman, Fatur, lukman, Bahri, Abas, Amang, Yeremia, Edison, Irawati, Yuleus, Roiman, Roni Laia, Jolo, Aron, A Fee, Lase, Ika, Irma, Liria, S Laia, Mikti, Ika, Yusni, Tini, Ferry.

Sumber Sib menyebutkan 3 warga asing sebagai penumpang kapal yakni Trover Righter berkewarganegaraan USA (24) Tome Gilnert (21) dan David Andrew (25) Australia, dan 2 anggota Polres Nias salah satu di antaranya Bripka Belton Naibaho juga ada di dalam kapal itu namun belum diketahui nasibnya.

Cuaca buruk dan angin kencang (badai) yang melanda pantai barat Sibolga hingga pukul 15.30 wib Kamis (22/6), menjadi kendala bagi kapal yang diberangkatkan untuk memberi bantuan ke Kapal Surya Makmur Indah di perairan Pulau Bintana, namun informasi terakhir yang diterima Wartawan Sib dari Adpel Sibolga pada pukul 16.00 wib menyebutkan, bahwa kapal nelayan sudah mengevakuasi setidaknya 20 orang penumpang yang terapung di laut untuk di bawa ke Sibolga.

Informasi terakhir diperoleh SIB hingga pukul 20.00 wib dari Danpos KP3 Sibolga Serma Taher Lubis, 81 penumpang dan ABK telah berhasil dievakuasi dengan menggunakan kapal Mansalar milik Lanal Sibolga dan Sumber Makmur Baru (SMB) telah tiba di Sibolga. Keterangan diperoleh, menyebutkan korban selamat ditemukan dalam posisi terapung di tengah laut. Dan 3 WNA yang semula diduga berada di kapal tersebut ternyata menumpang kapal lain yakni kapal SMG menuju Gunung Sitoli.

Sementara itu, Bupati Tapteng Drs Tuani Lumbantobing mendengar adanya musibah tenggelamnya kapal Surya Makmur Indah (SMI), langsung meninjau para korban selamat yang sudah dievakuasi di pelabuhan Sambas Sibolga.

Pantauan wartawan di pelabuhan Sibolga, isak tangis keluarga korban mewarnai penantian sanak saudara di dermaga pelabuhan Sambas Sibolga menunggu kabar anggota keluarganya yang sampai saat ini belum diketahui nasibnya.

5 Biarawan Katolik Selamat, 3 Belum Diketahui Nasibnya

Sebanyak 5 dan 8 orang biarawan Katolik yang menjadi penumpang KM Surya Makmur Indah selamat dalam insiden tenggelamnya kapal naas tersebut di perairan Mursala Tapteng, Kamis (22/6) dini hari sekira pukul 04.00 WIB masing-masing 2 Pastor yakni Pastor Sebastian dan Pastor Tartis, 2 Bruder yakni Bruder Cyprianus dan Bruder Hezekiel dan 1 Suster yakni Suster Evenly.

Sedangkan 3 biarawan lainnya yakni Pastor Plapius, Bruder Elias dan Suster Tidelia hingga berita ini diturunkan sekira pukul 16.00 WIB masih belum ditemukan.
Salah seorang ABK kapal bermarga Arli Simanjuntak yang selamat dari insiden tersebut menceritakan, kejadian berawal dari bocornya lantai kapal di bagian ruang mesin kapal keadaan tersebut diperburuk lagi dengan kondisi alam yang saat itu sedang badai, akibatnya air semakin banyak masuk kekapal keadaan tersebut membuat seluruh penumpang panik.

Melihat keadaan demikian nahkoda kapal beserta para ABK membagikan pelampung kepada para penumpang. Selanjutnya satu-persatu penumpang melompat keluar kapal bermaksud untuk menyelamatkan diri masing-masing.

Selang beberapa jam kemudian sekira pukul 04.15 seluruh badan kapal tenggelam namun ABK ini tidak mengetahui pasti apakah seluruh penumpang sudah keluar dari kapal tersebut atau tidak. Akhirnya kami terapung di laut dengan sendirinya terpencar oleh ombak yang besar.

“Saya selamat karena tidak lebih dari 1 jam kemudian saya ditemukan oleh penangkap ikan,” katanya. Lalu beberapa jam kemudian tiba kapal KM Surya Makmur Baru. Oleh penangkap ikan tersebut Simanjuntak dipindahkan untuk dibawa kembali ke Sibolga. “Di dalam kapal ini saya sudah melihat banyak penumpang lain yang selamat,” tambahnya.
Pantauan wartawan di Pelabuhan Sambas Sibolga, ratusan warga termasuk para sanak famili korban dan penumpang terlihat memadati area pelabuhan masih menunggu kedatangan kapal Marsalar TNI-AL yang melakukan pencarian terhadap korban. Penumpang yang selamat ada yang langsung dibawa pulang oleh pihak keluarganya namun ada juga yang dibawa ke RSUD DR FL Tobing Sibolga untuk mendapatkan perawatan.

Pencarian dihentikan

Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Sibolga, Letnan Kolonel (P) Jaka Santosa menyatakan sebanyak 82 penumpang selamat setelah ditemukan regu penyelamat sekitar sekitar 35 mil di sebelah barat Sibolga. Selanjutnya mereka dievakuasi dengan kapal motor Nias Indah dan Surya Makmur Baru serta beberapa kapal nelayan.

Mereka segera diberikan pertolongan pertama dan beberapa diantaranya telah dibawa pulang kerabat masing-masing. Namun saat ini pencarian terhadap 52 lainnya, saat ini dihentikan karena buruknya cuaca.

"Buruknya cuaca membuat pencarian korban terpaksa dihentikan sekira pukul 17.00 WIB dan akan dilanjutkan lagi pada malam ini dengan meminjam kapal tanker milik Pertamina," kata Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Sibolga, Letnan Kolonel (P) Jaka Santosa kepada wartawan yang menghubunginya dari Medan.

Jaka Santosa menyatakan, kapal kayu itu karam setelah dinding kapal di bagian kamar mesin bocor dihantam badai. Para penumpang kemudian berlompatan ke laut seraya berteriak minta tolong di tengah kegelapan dinihari itu.

"Posisi tenggelamnya kapal belum diketahui, namun laporan yang kami terima berada di perairan antara Pulau Bintana dan Mursala. Bocornya dinding kapal di dekat kamar mesin menjadi penyebab tenggelamnya kapal berpenumpang tersebut," kata Jaka.

KM Surya Makmur Indah yang berkapasitas 208 penumpang dan berbobot 170 ton itu bertolak dari dermaga sekitar pukul 21.00 WIB, Rabu (21/6). Seharusnya tiba di Gunung Sitoli pada Kamis (22/6) sekitar pukul 17.00 WIB. Nahkoda kapal Osbin Naibaho yang selamat, mengatakan, kapal mulai mengalami kebocoran sekira pukul 03.00 WIB, akibat dihantam badai. Kapal kemudian tenggelam pukul 05.30 WIB.

PT JASA RAHARJA JAMIN ASURANSI PENUMPANG

PT Jasa Raharja menjamin para penumpang KM Surya Makmur Indah akan mendapat premi asuransi masing-masing sebesar Rp 20 juta untuk yang meninggal dunia dan maksimal Rp 10 juta untuk penumpang yang mengalami cedera atau cacat.

Jaminan tersebut diutarakan Kacab PT Jasa Raharja (Persero) Sumut Syahrun Lubis SE MM didampingi Kapolresta Sibolga AKBP Hotman Silalahi menjawab SIB, Kamis (22/6) di hotel WI Sibolga.

Ia menjelaskan, pihaknya saat ini sedang aktif melakukan pendataan terhadap para penumpang KM Surya Makmur Indah baik yang selamat atau pun yang meninggal dunia. “Personil PT Jasa Raharja telah diturunkan untuk aktif mencari data tentang penumpang kapal yang tenggelam tersebut,” katanya.

Ia merinci untuk pemenuhan asuransi yang meninggal sebesar Rp 20 juta berasal dari PT Jasa Raharja (Persero) sebesar Rp 10 juta ditambah PT Jasa Raharja Putra yang merupakan anak cabang Perusahaan sebesar Rp 10 juta. “Tanpa diurus oleh penumpang yang mengalami kecelakaan asuransi tetap akan diberikan karena Jasa Raharja aktif mendata penumpang,” katanya. Dari daftar jumlah penumpang yang diterima sebanyak 104 penumpang dan 12 ABK.

WAKIL WALIKOTA SIBOLGA TINJAU PENUMPANG SELAMAT

Ditempat terpisah, Wakil Walikota Sibolga H Afifi Lubis SH MM saat meninjau para penumpang KM Surya Makmur Indah yang selamat di RSU DR FL Tobing Sibolga untuk mendapat perawatan menjelaskan, sebanyak 76 penumpang termasuk anak-anak telah menjalani perawatan.

Untuk penumpang yang mengalami cedera serius diberikan perawatan intensif dengan opname di RS sedangkan untuk penumpang yang tidak terlalu parah mengalami cedera dipersilahkan pulang ke rumahnya.

“Penumpang yang tidak berdomisili di Sibolga seperti di Medan dan Nias untuk sementara ditampung di Sal Rumah sakit termasuk memberi keperluan seperti perobatan, makan dan pakaiannya,” jelasnya.

Penanganan para penumpang kapal yang selamat dilakukan Pemko Sibolga bekerjasama dengan PMI kota Sibolga dan PMI Tapteng. “Kebanyakan para penumpang mengalami sakit terminum air laut yang membuat lemas dan ada juga yang mengalami trauma,” katanya.(G3/Tpt/MPS/detikcom/m/g)

Selanjutnya

Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini