Pilkada Jabar Nyaris Di-Malutkan, Bagaimana kabar Pilkada Sumut?? Di Malutkan atau di-Depokkan???
Beberapa hari yag lalu sebuah artikel dibuat oleh kalangan pencinta kedamaian di Jabar akan kemungkinan hal itu dalam sebuah situs bernama berpolitik.com.
Kekawatira ke arah itu tendesinya sangat kuat melihat banyaknya elt-elit yang kalah yang membuat statementstatemen ngawur dan bergerilya menemui tokoh-tokoh agar tokoh tersebut mengeluarkan pernyataan yang kontra produktif dengan perdamaian dan kejantanan menerima hasil pemilu.
Gusdur tampaknya dengan mudah berhasil ditekan oleh para pemimpin partai yang kalah saat dia mengeluarkan statement yang tidak berdasar. Jabar sempat memanas.
Salah satu mesin yang dapat membuat rencana para perusuh itu hampir tercapai adalah, fakta bahwa yang kalah itu (setidaknya yang nomor dua) adalaha seorang Cagubsu yang berlatar belakang militer.
Kekawairan penduduk Jabar semakin menjadi saat Agum Gumelar yang dimaksud disini secara tidak menyadari terbawa dalam permainan politik yang dirancang para pesakitan tersebut.
Untunglah hari ini, melalui situs Detik, Agum diberitakan menerima pasangan Hade yang memenangkan pilkada tersebut dan berjanji menerima kekalahannya dengan ikhlas.
Sikap jantan tersebut langsung meredakan kekhawatiran rakyat Jabar yang semakin ketar-ketir dengan grand design elit yang kebetulan pula kebanyakan orang Sumatera dan non Jabar tersebut. Ah.. memalukan saja.
Dapat dipastikan, sikap itu telah membuat kecewa berat mereka yang mengaku sebagai pendukung Aman tapi dibalik itu tega menghancurkan bahkan semakin merunyamkan popularitas Agum Gumelar. Ternyata Agum Gumelar tidak selugu yang merea kira... Percobaan untul me-malut-kan pikada Jabar pun kandas.
Kini giliran pilkada Sumut... Bagaimanakah Grand Design-nya. Karakteristik apakah yang akan dipilig para perusuh dan anti dekokrasi tersebut. Memilih model MAlut atau Depok????
Banyak orang yang tidak tahu, hanya para provokator ituah yang mengerti... Cuma sebagai orang yang menyukai perdamaian di Sumut, yang bisa dikatakan adalah..."Bang Tritamtomo!!! Jangan mau diadu-domba para pesakitan... Mereka itu bukan pendukungmu, bisa saja itu pendukung pihak yang kalah lainnya dan menggunakan posisi Bung untuk memicu kerusuhan. Tirulah sikap jantarn Agum Gumelar atau Adang Dorodjatun.... Utamakan kepentingan nasional...perdamaian dan persatuan...."
BAgi para kandidat perusuh.... yang merasa tidak tampak... toh gerak-geriknya bisa dibaca ko melalui analis media.