Breaking News

PP Harus Dibubarkan??

PP, Pengemis Atau Preman???

Sebuah berita waspada membuat saya tertawa lebar. Beritanya mengenai tuduhan salah satu Bupati kepada PP atau ormas Pemuda Pancasila, sebagai pengemis dan preman. Hal itu langsung ditanggapi ketuaya dan menyangkal sinyalemen itu.

Sebagai orang Sumut yang bertetangga sebelah dengan PP dan setiap kali ketakutan melihat orang PP mabuk-mabukan seenaknya di setiap sudut kota Medan, mendukung sekali "pujian" bupati tersebut. Hal ini tampaknya diamini oleh puluhan comment yang ada di bawah berita tersebut.

Medan mengalami kepungan PP tentu saat masih orba dulu, tapi samai tahun 2003, setidaknya sampai terakhir saya masih di Medan, gejala dan keangkuhann orang-orang PP masih saja terasa. Mulai dari usil mencolek anak gadis orang lain, memeras dan memalak, mabuk dan narkobaan sembarangan, memaksa anak orang "negngak" narkoba, terkapar dipekarangan orang sembarang tempat, tawuran, memeras toko dan ain-lain sampai yang besar sepeti intimidasi kepala proyek dan lain sebagainya.

Bila ditulis dalam bentuk kajian, saya yakin sejak tahun berdirinya sampai awal tahun 2000-an PP telah berhasil menanamkan kehidupan premanisme dan kekacauan sosial di kota Medan selama itu. Kerusakan dan kerawanan sosial juga semakin menjadi karena banyak pengusaha yang berkolusi dan berkorupsi dengan menggunakan tangan-tangan PP untuk menerkam dan mengintimidasi kepala pengadaan atau tender pada instansi, perusahaan dan badan-badan kepunyaan negara.

Jadi melihat comment yang banyak mendukung pembubaran PP, mungkin perlu juga dipikirkan untuk "menertibkan" PP dan OKP lainnya dari Sumut. Kasihan Padang LAwas, kabupatennya baru lahir sudah ditumbuhi oleh jamur-jamur PP.