Breaking News

Investor Australia dan Lokal Patungan Investasi di Humbahas

Joint venture (patungan) investor lokal dan Australia akan menanamkan modal senilai US$ 200 juta-US$ 300 juta di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas). Dana tersebut akan ditanamkan bertahap dalam tenggat waktu lima tahun ke depan. Dana tersebut akan diinvestasikan antara lain membangun pusat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) bertenaga 400 megawatt yang saat ini sedang dibangun, peternakan ayam dan pengolahan ayam yang membutuhkan lahan sekitar 200 hektar.

Hal itu terungkap dalam pertemuan investor Australia Mr David Cotton, Dirut PT Asia Kapitalindo Seccurities Tbk Jaegopal Hutapea, bersama Sintong Panjaitan, Direktur PGLI Berman Pasaribu SE pengusaha Medan Nelson Matondang, Bupati Humbahas Sarlandy Hutabarat SH, Ketua DPRD Humbahas Bangun Silaban, serta Kepala Badan, Kadis, Kakan dan Kabag saat berkunjung ke proyek PLTA Aek Simonggo 1 Parlilitan Humbahas.

Pembangunan megaproyek itu dikoordinir beberapa perusahaan di antaranya PT Bukaka Tbk milik Ahmad Kalla saudara Wapres Yusuf Kalla, PT Asia Kapitalindo Securities Tbk, milik Jaegopal Hutapea yang di dalamnya terdapat PT Mega Power Mandiri, PT Pembangunan Graha Lestari Indah Tbk, PT Myohdotcom Indonesia Tbk, PT Haunohana Grya Sagala, PT Alam Lestari Maju Indonesia dan perusahaan Australia PT Australia Investment United Tpy Ltd serta investornya Mr David Cotton dari negara Australia.

Kepada wartawan Jaegopal didampingi David Cotton, Berman Pasaribu SE dan Humas Pemkab Humbahas AN Tinambunan SE mengatakan, ada 4 titik lokasi pembangunan PLTA di Aek Simonggo Parlilitan, dari Simonggo 1 sampai Simonggo 4. Kemudian, proyek lainnya adalah pembangunan beberapa pabrik yakni pengolahan daging ayam dan areal peternakan ayam. Pada tahap pertama akan dipasok 100.000 ekor ayam ke Parlilitan sehingga kecamatan itu akan menjadi sentra produksi ayam potong yang mengutamakan kualitas dan mutu untuk disalurkan ke berbagai daerah, bahkan diekspor.

Menyangkut PLTA Aek Simonggo 1 yang pembangunannya sudah berlangsung dikerjakan kontraktor asal Medan yatu Nelson Matondang direncanakan selesai Januari 2006. Jadi, Februari 2006 PLTA Aek Simonggo 1 sudah menjual listriknya ke PT PLN.“Kita sudah melihat laporan pelaksanaannya dan kita harapkan selesai Januari 2006. Beberapa megaproyek yang akan kita rencanakan pembangunanya seperti di Sarulla (Taput), Tobasa, Asahan dengan total investasi US$ 1 miliar dalam 5 tahun ke depan,” ujar Jaegopal yang telah membangun beberapa pabrik di Bona Pasogit seperti pabrik pengalengan nenas dan pengelolaan kopi di Silangit Siborongborong.

Jika PLTA Simonggo 1 telah beroperasi, direncanakan sekitar 5% dari laba penjualan listriknya diperuntukkan jadi dana community development membantu masyarakat lokal.Dana tersebut di antaranya digunakan membiayai beasiswa kepada 25 siswa berprestasi dari Parlilitan untuk didanai pendidikannya oleh PT PLTA Simonggo 1 hingga ke universitas.

Selain itu manajemen perusahaan akan memprioritaskan tenaga kerja di PLTA Simonggo dari Kecamattan Parlilitan dan Humbahas. Kemudian, akan dibangun akses internet sehingga masyarakat Parlilitan dapat mengakses beragam informasi melalui internet.Guna menyukseskan berbagai megaproyek di Humbahas khususnya di Parlilitan, investor berharap pemkab setempat menciptakan iklim kondusif, memberikan penyuluhan mengenai manfaat proyek baik bagi investor, pemkab dan masyarakat.Menjawab pertanyaan mengenai pelaksanaan pilkada langsung yang juga sedang dilaksanakan di Kabupaten Humbahas, Jaegopal menyebutkan, tidak mempersoalkan figur pemenangnya.

Namun, menurut Hutapea yang juga memiliki sejumlah proyek properti di Medan, pihaknya tidak mempersoalkannya.Menurutnya, siapa pun pemenangnya harus mampu menjalin hubungan dengan investor asing guna mendapatkan dana pembangunan di masa depan.
Selanjutnya