Breaking News

Babi Hutan Mengamuk, Hancurkan Lahan Warga

HUMBAHAS -- Kawanan babi hutan dilaporkan menyerang lahan jagung milik petani di Dusun Sampang, Desa Majatengah, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, dalam beberapa pekan terakhir.

"Kawanan babi hutan memang sering menyerang lahan pertanian khususnya jagung. Petani sudah berupaya memasang umpan yang telah diberi racun, membuat jebakan dengan kawat baja, dan melakukan ronda pada malam hari," kata Kepala Desa Majatengah Mustofa di Kecamatan Kalibening, Banjarnegara, Jumat.

Akan tetapi, kata dia, upaya-upaya tersebut tidak menghentikan serangan babi hutan ke lahan-lahan pertanian.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya berencana menggelar perburuan babi hutan secara rutin hingga petani jagung selesai panen.

Menurut dia, perburuan babi hutan tersebut sudah dimulai pada hari Kamis (3/9) dengan melibatkan personel Komando Rayon Militer (Koramil) Kalibening.

"Perburuan ini kami lakukan. Meskipun tidak mendapat babi hutan, setidaknya dapat menghalau binatang itu menjauh dari kawasan pertanian dan sekitarnya," katanya.

Dalam perburuan tersebut, kata dia, warga Dusun Sampang dibagi menjadi tiga kelompok masing-masing membawa anjing pemburu dan tombak serta didampingi anggota Koramil Kalibening.

Ia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Banjarnegara memberikan bantuan peralatan berburu seperti tombak atau anjing pemburu sehingga warga dapat sewaktu-waktu berburu babi hutan.

"Dulu, selain jagung, warga juga menanam ketela. Oleh karena serangan babi hutan sangat luar biasa, sekarang warga hanya menanam jagung lantaran warga Sampang masih konsumsi nasi jagung," jelasnya.

Salah seorang warga Dusun Sampang, Suwarji mengaku gagal panen jagung akibat serangan babi hutan.

"Seluruh tanaman jagung saya rusak akibat serangan babi hutan sehingga tidak bisa panen," katanya.

Selain di Dusun Sampang, perburuan babi hutan juga dilakukan oleh warga Dusun Panumping dan Margasari, Desa Majatengah, dan Dusun Bandingan, Desa Kalibombong, serta Desa Asingan.

"Kemarin, setelah kami mendengar warga Dusun Sampang menggelar perburuan babi hutan secara serentak, kami langsung ikut berburu agar babi hutan tidak pindah ke daerah kami. Hasilnya, kami bisa menangkap dua ekor babi hutan," kata salah seorang warga Dusun Margasari, Parjanto. (ant)