Grab Kembali Terima Dana Investasi Rp28,9 Triliun, Ini Rencana Kedepan
ilustrasi |
Seperti diketahui, Grab baru saja mengumumkan perolehan putaran pendanaan baru yang masuk ke dalam kantongnya. Angka tersebut jauh lebih besar dari informasi sebelumnya yang menyebutkan Grab akan mendapatkan suntikan dana USD 1 miliar.
Pendanaan USD 2 miliar ini bersumber dari sederet institusi keuangan global, yakni meliputi OppenheimerFunds, Ping An Capital, Mirae Asset - Naver Asia Growth Fund, Cinda Sino-Rock Investment Management Company, All-Stars Investment, Vulcan Capital, Lightspeed Venture Partners, Macquarie Capital dan para investor lainnya.
"Kami bangga menyambut berbagai institusi keuangan terkemuka ini untuk bergabung ke dalam sederet daftar investor dan mitra strategis kami," ujar President Grab Ming Maa dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/8/2018).
Dikatakan Maa, Grab merupakan platform Offline to Online (O2O) terkemuka yang memungkinkan jutaan konsumen dan wirausahawan untuk masuk ke ranah daring dan mendorong ekonomi digital di Asia Tenggara.
"Kami melihat besarnya minat dari para investor dan mitra strategis di ranah global yang menunjukkan ketertarikan untuk bermitra dengan kami guna meraih pertumbuhan pesat di wilayah ini," ungkapnya.
Grab akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas jangkauan layanan O2O yang disediakan di Asia Tenggara dan untuk menjadi everyday super app pilihan jutaan masyarakat di wilayah ini.
Saat ini, Grab telah memiliki one-stop solution guna memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, baik ketika menggunakan aplikasi Grab untuk membayar berbagai merchant melalui GrabPay, memesan makanan melalui GrabFood, mengirim paket melalui GrabExpress, atau memesan kendaraan dengan berbagai layanan transportasi Grab.
Selain itu, Grab juga mencari peluang untuk memperluas layanan kebutuhan sehari-hari yang tersedia bagi para penggunanya melalui beragam kemitraan.
Pada Juli, Grab telah meluncurkan visinya untuk menjadi everyday super app di seluruh wilayah Grab beroperasi melalui strategi open-platform dan mengumumkan peluncuran GrabFresh, layanan pengiriman barang belanjaan on-demand di Jakarta, disusul dengan kota-kota lainnya pada akhir 2018.
Secara khusus, Grab akan menggunakan sebagian besar dari dana saat ini untuk melanjutkan investasi di Indonesia, di mana industri perusahaan penyedia layanan pemesanan transportasi on-demand terus berkembang.
Grab memiliki lebih dari 7,1 juta wirausahawan mikro pada platformnya. Lebih dari separuhnya berlokasi di Indonesia. Melalui kemitraannya dengan penyedia layanan dompet digital dan rewards OVO, Grab telah membentuk ekosistem pembayaran mobile yang paling banyak digunakan di negara ini, dengan lebih dari 60 juta unduhan.
GrabFood telah tumbuh secara eksponensial tahun ini, mulai dari Jakarta untuk melayani 28 kota dan berkembang ke kota lainnya di seluruh Indonesia memenangkan pangsa pasar yang signifikan dengan Gross Merchandise Value (GMV) di Indonesia hampir empat kali lipat pada paruh pertama tahun 2018. Begitu pula dengan GMV GrabExpress di Indonesia yang telah mencapai lebih dari dua kali lipat pada paruh pertama tahun 2018. (sumber)