Breaking News

Latah: Pemekaran Ria

Tajukrencana Analisadaily.com
Medan di Antara Pemekaran dan Perluasan Wilayah


WACANA pemekaran kawasan Medan Utara belakangan ini makin mengemuka dan semakin banyak dibicarakan. Keinginan yang diutarakan oleh pihak-pihak tertentu untuk memekarkan wilayah Utara kota Medan yang meliputi kecamatan Medan Marelan, Labuhan, Deli dan Medan Belawan itu pun ditanggapi beragam. Alasan penggagas untuk memisahkan diri dari pemerintahan induknya, antara lain akibat kurangnya perhatian Pemko Medan terhadap pembangunan empat wilayah di sana hingga akhirnya memunculkan keinginan masyarakat untuk memisahkan diri. Panitia pemekaran Medan Utara saat ini juga sudah membuat ancang-ancang untuk segera mengajukan draft guna dibahas DPRD Medan, sebelum memperoleh persetujuan dari pemerintah pusat.

Pada dasarnya upaya memekarkan wilayah di negeri ini bukan menjadi sesuatu yang terlarang karena itu merupakan hak masyarakat, bahkan pemerintah secara khusus memberikan ruang untuk pemekaran sebagaimana termaktub dalam UU Otonomi Daerah. Walikota Medan Drs. H. Abdillah Ak, MBA sendiri ketika ditanya pers tentang adanya keinginan warga untuk memekarkan Medan Utara itu terkesan tidak keberatan, asalkan untuk memakmurkan rakyat, silahkan. Untuk itu walikota mempersilahkan tim panitianya untuk mempelajari APBD dan berbagai persoalan menyangkut ketentuan yang harus dipenuhi dalam upaya memberhasilkan pemekaran.

Sehubungan mulai menggelindingnya wacana itu sehingga pemekaran Kota Medan yang memiliki luas wilayah mencapai 25.510 hektar atau 265,10 Km2 dan saat ini dihuni 2.010.676 jiwa itu, tak heran mulai ditanggapi beragam. Para pengamat menyebutkan Kota Medan membutuhkan waktu 10 tahun lagi untuk dimekarkan. Justru sebaliknya saat ini kalau bisa kota Medan perlu lebih diperluas lagi dengan mengambil sejumlah wilayah lain yang berhampiran dengan kota Medan. Hal itu tentunya sejalan dengan visi Medan Kota Metropolitan yang memerlukan tambahan wilayah guna menyiapkan berbagai fasilitas dan prasarana untuk menunjang kesiapan Medan sebagai kota Metropolitan. Sejalan dengan perpindahan bandara Polonia ke Kuala Namu, Deli Serdang kota Medan malahan dirancang bakal memiliki empat kota satelit yang keberadaannya diharapkan saling memacu pertumbuhan.

Selain itu untuk memekarkan satu wilayah tentunya memerlukan berbagai pertimbangan serta persiapan matang antara lain seperti kesiapan birokrasi, Sumber Daya Manusia (SDM) serta yang paling penting lagi adalah tersedianya anggaran. Tentunya kita tidak menginginkan upaya panitia penggagas nantinya menjadi sia-sia kalau kerja keras yang sudah mereka lakukan ternyata menjadi tidak berarti apa-apa akibat ketidaksiapan ketiga hal penting yang menjadi bahan pertimbangan sebagai langkah menyukseskan pemekaran Medan Utara tersebut. Kita juga tidak ingin cita-cita luhur masyarakat yang murni menginginkan peningkatakan kesejahteraan dan pembangunan wilayahnya, akhirnya jadi korban akibat syarat utama yang menjadi landasan pemekaran terabaikan.

Sebagai warga kota Medan kita juga berharap agar wacana pemekaran Medan Utara itu dikaji lebih mendalam sehingga bisa terelisir dengan sempurna. Terutama dengan melibatkan berbagai institusi yang ada di tengah masyarakat, di antaranya mulai dari masyarakat di empat wilayah, kalangan perguruan tinggi, konsultan pemekaran serta berbagai pihak yang dianggap kompoten yang mampu berpikir sejernih dan seobjektif mungkin tentang untung rugi dan baik buruknya, bila Kota Medan terbelah menjadi dua serta terpisah dari induknya. Terpenting lagi perlu dikaji lebih mendalam, adalah pandangan dari aspek sosial, budaya serta akar sejarah masyarakat dan kota ini.

Sebenarnya target jangka pendek yang paling penting dicapai untuk mensejahterakan rakyat di kawasan pinggiran, bagaimana mendorong agar Pemko Medan secepatnya merealisir visi misinya dalam membangun kawasan pinggiran (lingkar luar) menjadi kenyataan. Bukankah selama ini janji walikota terpilih untuk membangun kawasan pinggiran. Sekarang lah saatnya janji itu dituntut. Sementara di sisi lain sasaran jangka panjang melalui wacana pemekaran tetap dihidupkan. Konsepnya tidak saja memekarkan Medan Utara tapi lebih jauh lagi bagaimana menjadikan Kota Medan sebagai sebuah provinsi baru yang lebih bergengsi yang dipercaya bakal mampu mengangkat harkat dan martabat dan lebih penting lagi mensejahterakan masyarakatnya. ****


Selanjutnya

Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini