Breaking News

Amangoi, Arga Nai...

Pupuk Bersubsidi Di Tapanuli Utara Disubsidi
Tarutung, BONPAS
Masyarakat petani di wilayah Silindung menginginkan agar pengecer pupuk bersubsidi di Kecamatan Tarutung diperbanyak atau setidaknya mengaktifkan kembali empat pengecer yang ada sebelumnya. Alasan logis dari para petani ini, mengingat mereka sedikitnya sekali dalam satu minggu memasarkan hasil pertanian ke pusat pasar Tarutung dan kesempatan dimanfaatkan untuk membeli pupuk bagi kebutuhan usaha taninya.

Sebanyak 15 kecamatan di Tapanuli Utara tersedia sedikitnya satu pengecer pupuk bersubsi untuk melayani kebutuhan petani. " jadi bukan tidak ada pengecer ini di tiap kecamatan tetapi karena setiap hari sabtu pekan besar di Tarutung ,kami petani memasarkan komoditi pertanian, tentu hasilnya sebagian kami sisihkan untuk membeli pupuk dan untuk tidak memakan waktu lagi kami bisa membeli di Tarutung' ujar beberapa petani dari kecamatan Sipoholon, Siatas Barita dan Adian Koting yang dihimpun BONPAS.

Dari pantauan BONPAS di pusat pasar Tarutung pada hari Sabtu (pekan besar), untuk efisienci waktu dan mumpung ada uang hasil penjualan produk taninya para petani menyisihkan uangnya membeli pupuk bersubsidi dari pengecer dipusat kota.
Keterangan yang diperoleh BONPAS menyebutkan untuk kota Kecamatan Tarutung dengan pasar besarnya setiap hari Sabtu itu dipastikan hanya memiliki dua pengecer pupuk bersubsidi, yakni UD PHG dan UD Maju Tani. Kepercayaan kepada UD Maju Tani inipun atas permintaan pemerintah kecamatan Tarutung setelah mencermati bila setiap hari Sabtu, para petani dari berbagai pelosok desa yang akan membeli pupuk kewalahan mencari pengecer pupuk bersubsidi tersebut.

Sumber BONPAS membenarkan bahwa di Tarutung ada dua pengecer pupuk bersubsidi termasuk UD Maju Tani yang diusulkan Camat Tarutung menjadi pengecer guna melayani kebutuhan petani yang datang dari berbagai kecamatan. Sumber ini juga tidak keberatan bila di Tarutung pengecer pupuk bersubsidi lebih dari dua, bahkan akan lebih baik bila empat pengecer yang ada seperti tahun-tahun sebelum di percayakan kembali, sehingga petani yang datang dari arah Adiankoting, Pahae, Pangaribuan dan Sipoholon dengan mudah membeli pupuk dengan uang hasil penjualan usaha tani yang dipasarkan di Tarutung.

E.P.Sihombing S.Sos, Kasubbag Pengembangan Usaha dan Penanaman Modal pada Bagian Perekonomian Setda Taput kepada BONPAS , Jumat(19/5) menginformasikan bahwa pupuk bersubsidi kebutuhan tanaman pangan dan holtikultura untuk Tapanuli Utara tahun 2006 ada empat jenis yakni SP36 sebanyak 1413 ton dengan harga per 17 Mei 2006 perkilogram Rp.1.550,- ZA sebanyak 1.603 ton harga per- kg Rp. 1.050,- pupuk jenis NPK 1497 ton dengan harga Rp.1750 setiap kilogramnya dan pupuk jenis Urea sebanyak 9.922 ton dengan harga jual perkilogram Rp. 1.200,-. Selain pupuk bersubsidi untuk Tanaman Pangan dan Hortikulura, Tapanuli Utara mendapat jatah pupuk bersubsidi bagi kebutuhan petani di Sektor Perkebunan yakni Urea sebanyak 2.319 ton, NPK 192 ton, ZA 710 ton dan SP 36 sebanyak 493 ton.

Pupuk bersubsidi di Tapanuli Utara ditangani Perusahaan Daerah (Perusda) dan merekomendasikan para pengecer sesuai usulan dari kecamatan dan rata-rata disetiap kecamatan setidaknya satu usaha pengecer pupuk bersubsidi sebagai upaya untuk mempercepat pelayanan ke masyarakat petani, tutur E.P.Sihombing S.Sos.

Dia mengakui, bahwa harga pupuk bersubsidi ini ada kenaikan sesuai ketentuan dari pemerintah pusat, sebelumnya jenis pupuk Urea yang dominan digunakan petani hanya dengan harga Rp.1050,- per/kg, SP36 perkilogram Rp.1400, ZA Rp.950 dan pupuk NPK seharga Rp.1600 setiap kilogram.

Baik sebelum dan sesudah kenaikan harga per 17 Mei 2006, untung bagi pengecer telah diperhitungkan dari harga jual dan untuk mengantisipasi perbedaan harga di tiap kecamatan, oleh Pemda Tapanuli Utara memberikan subsidi transport dari Pusri Balige hingga ke lini empat yakni para pengecer di setiap kecamatan.

Konkritnya, aku E.P.Sihombing S.Sos dengan subsidi dari pemkab Tapanuli Utara terhadap pupuk bersubsidi tahun in tidak akan ada fluktuasi harga pupuk bersubsidi di Tapanuli Utara. upaya pemkab Taput ini tandasnya untuk menggairahkan petani, karena harga beli oleh petani tetap sesuai harga yang ditentukan pemerintah, sehingga tidak ada kenaikan harga pupuk bersubsidi dengan dalih ongkos angkut dan harga bagi petani tetap sesuai HET (harga eceran tertinggi) yang ditetapkan pemerintah.

Menurutnya, dengan pola tanam yang tidak secara serentak di Tapanuli Utara tentu kebutuhan pupuk tidak sama pula, bisa mungkin di satu kecamatan tertentu dominan hanya membutuhkan dua jenis pupuk, tapi bukan berarti ke empat jenis pupuk bersubsidi ini tidak ada dipengecer. Atau sebaliknya pengecer melakukan order sesuai musim tanam diwilayahnya, katanya untuk dimaklumi semua pihak termasuk insan pers.

7 Ton Pupuk Urea Bersubsidi Siap Dipasarkan di Tarutung

Dari tahun ke tahun Pemerintah memberikan susidi pupuk kepada masyarakat dalam rangka meringankan beban petani terutama dalam pemeliharaan tanaman. Namun petani sering kewalahan untuk mengetahui keberadaan pupuk bersubsisi yang disediakan Pemerintah, pupuk apa yang disubsidi dan siapa pengelolanya.

Dari pantauan Bonpas, tepatnya di jalan Sisingamangraja sebuah truk bermuatan pupuk bersubsidi sedang membongkar muatan kepada pengecer atas nama PHG dan telah dibubuhi plang nama yang dihunjuk Pemerintah sebagai pengecer. Pembongkaran tersebut juga didampingi Camat Tarutung Tobok Lumban Tobing, KUPT Pertanian Tarutung dan Staf Bagian Ekonomi

Berdasarkan wawancara Bonpas dengan KUPT Pertanian Kec. Tarutung S. Sitanggang mengatakan ada 3 Unit Usaha yang dihunjuk sebagai pengecer pupuk urea bersubsidi di Tarutung yaitu UD. PHG di Jln DI Panjaitan, UD Maja Tani di Jln DI Panjaitan dan KUD Bersama di Sait Nihuta yang masing-masing mendapatkan 4 Ton, 1 Ton dan 2 Ton. Jadi untuk sementara baru 7 Ton yang sudah siap dipasarkan di Kecamatan Tarutung.

KUPT menurut Sitanggang hanya sebagai pelaksana teknis yang mendistribusikan pupuk tersebut sampai kepada kelompok tani. yang kebutuhannya dibuat dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) . Kalaupun masyarakat membutuhkan pupuk tersebut bisa saja menompang kepada kelompok tani terdekat karena pupuk urea tersebut sudah diprogramkan melalui RDKK sesuai kebutuhannya.

Pupuk Urea bersubsidi Taput yang ditangani PERUSDA dan UD Nasional , menurut Kabag Ekon Taput Ir Parsaoran Silitonga yang dihunjuk sebagai pengelola Perusda untuk kecamatan Tarutung mendapatkan Pupuk Urea bersubsidi sebanyak 360 Ton yang datang secara bertahap yang diperuntukkan untuk lahan persawahan seluas 769 ha , untuk lahan kering dan perkebunan. Sementara Pupuk ZA, NPK dan SP 36 yang tersebut dalam RDKK masih dalam usulan Perusda dan mudah-mudahan dapat bersubsisi di daerah Taput ujar Silitonga dalam konfirmasi Bonpas..

Yang menjadi permasalahan dalam teknis penyebarannya menurut Sitanggang adalah penampungan pupuk dari Pusri Balige ke Taput dalam penggudangan sementara, untuk itu sudah harus segera dibenahi agar pupuk yang diterima tetap awet dan dapat dimanfaatkan petani, ujarnya. (RS /Marudut N)

Selanjutnya

Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini