Breaking News

Mamele dan Pelebegu (Terakhir)

Menurutnya, cerita tersebut sudah menjadi rahasia umum antar sesama supir. Bahkan kalau tempat tersebut sedang ‘ramai-ramainya, para supir tidak berani melewati daerah tersebut (kadang mereka akan memilih lewat Siantar) karena akan sangat riskan dengan nyawa. Perjalanan akan dilakukan di siang hari saat para ‘penunggu’ tersebut sedang istirahat. Mereka akan beraksi di tengah malam mengincar truk-truk yang membawa barang-barang lintas kabupaten.


O.. gitu toh. Trus… cerita yang mengatakan daerah tersebut berhantu??? Dia geleng-geleng kepala tanda tidak tahu. “Setahuku, dulunya daerah tersebut sampai sekarang tidak ada orang yang berani tinggal dan membuat perkampungan di situ karena daerah tersebut sangat dekat dengan Aceh, sehingga gajah-gajah sering berkeliaran, belum lagi harimau besar yang belang-belang (harimau sumatera) dan goppul (beruang)…”

La.. gajah apa pula itu??? Apa ada gajah di Tanah Batak??? Dulu memang ada katanya…Ah udahlah…biarlah cerita menjadi cerita.

Dalam sebuah koran daerah di Medan, saya baca bahwa daerah tersebut yang kelihatan hutan belukar dari pinggir jalan, ternyata sudah gundul di dalamnya, akibat penebangan kayu secara legal dan illegal. Baik oleh perusahaan resmi dari Porsea maupun oleh anak-anak perusahaan Inanta Timber, saudaranya konglomerasi Mujur Timber (?) yang sudah banyak ditangkapi itu… dimana direkturnya ditangkap di KBRI Cina. Ko perusahaan kayu itu tidak takut hantu yah???Bersambung