Breaking News

Pembohong Ala Humbahas(?)

Judul di atas merupakan saduran bait alinea terakhir berita dari Koran Analisa di bawah ini. Tepatnya judulnya mengenai badan jalan yang rusak, antara Onan Ganjang, Pakkat dan Andam Dewi (Humbahas dan Tapteng).

Komentar masyarakat yang ditemui wartawan tersebut sarat dengan hal-hal lucu. Lucu???? yah... So setidaknya membaca berita ini kita akan terpikir bahwa telah terjadi malfungsi politik di daerah ini sehingga komunikasi antar pemerintah dan rakyat sudah tidak sejalur. Satu pihak merasa dibohongi oleh pihak lain. Hmm.. Saatnya kita introspeksi.


Kondisi Jalan Humbahas-Tapteng Rusak Parah

Janji, Kalau Lahir Kabupaten Humbahas Diperbaiki
Humbahas, (Analisa)

Jalan dari Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menghubungkan Kecamatan Andam Dewi Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) berjarak 25 kilometer, kini kondisinya memprihatinkan.

Kondisi jalan sangat membahayakan bagi pemakai, karena ‘medan’ jalan cukup sulit yakni penuh dengan tikungan tajam dan jurang cukup dalam.

Badan jalan yang cukup kecil yakni 3,5 meter ditambah dengan jalan penuh lobang dan rawan longsor, membuat pemakai jalan harus ekstra hati hati karena bila tidak maut mengancam setiap detik.

Rusaknya jalan perbatasan Humbahas dan Tapteng ini, membuat masyarakat di kedua daerah itu menjadi sulit berhubungan, padahal hasil bumi dari Pakkat dapat dijual di Kecamatan Andam Dewi dan sebaliknya hasil laut berupa ikan basah dan kering dari Kecamatan Andam Dewi dan Barus sangat diharapkan masyarakat Pakkat.

Pantauan Analisa yang pekan ini melintas dari Kecamatan Pakkat ke Kecamatan Andam Dewi-Barus, melihat kondisi jalan sangat memprihatinkan dan rusak parah, hingga waktu tempuh untuk jarak 25 kilometer itu lebih dari satu jam perjalanan, karena kendaraan tidak bisa cepat akibat rusak parah.

Menurut para pengemudi angkutan antar kecamatan, bila jalan bagus saja waktu tempuh untuk jarak 25 kilometer itu setengah jam perjalanan. Saat ini, mobil tidak bisa cepat, karena badan jalan yang kecil dan banyak tikungan tajam serta jurang yang dalam.

Setiap selisih sesama kendaraan harus ada yang mengalah, berhenti dan mencari sisi badan jalan yang agak luas agar tidak terjatuh ke jurang. Apalagi kondisi jalan yang rusak parah ditambah dengan tebing di sisi jalan yang rawan longsor.

JANJI

Menurut sejumlah warga Kecamatan Pakkat dan Kecamatan Onan Ganjang Kabupaten Humbang Hasundutan, rusaknya jalan perbatasan Pakkat dan Andam Dewi Barus sudah lama, namun perbaikannya selalu tambal sulam dan tidak diperbaiki secara total.

Beberapa warga Pakkat dan Onan Ganjang kecewa, karena dahulu janji para pemerkarsa terbentuknya Kabupaten Humbang Hasundutan dari pemekaran Tapanuli Utara, agar laju pembangunan cepat terlaksana seperti perbaikan jalan, jembatan dan irigasi persawahan, sekolah, rumah ibadah dan lainnya.

Mawardi Sialoho (39), penduduk Kecamatan Pakkat kepada Analisa mengatakan, dahulu dikatakan Kecamatan Pakkat kalau mau maju harus lepas dari Kabupaten Tapanuli Utara dan membentuk Kabupaten baru.

Alasannya, karena posisi Kecamatan Pakkat yang sudah sangat jauh dari ibukota Kabupaten Tapanuli Utara, Tarutung. Bila dimekarkan, ibukota Kabupaten Humbang Hasundutan di Dolok Sanggul, hanya berjarak 65 kilometer saja dan dahulu sejauh 135 kilometer.

Hal yang sama dikatakan Parulian Sianipar, penduduk Kecamatan Onan Ganjang kabupaten Humbahas. Ia kecewa, sebab sebelum berdiri Kabupaten Humbahas, para pemerkasa dan cerdik pandai dari Onan Ganjang mengatakan akan lebih cepat pelaksanaan pembangunan, namun kenyataannya tidak demikian.

“Kita kecewa dan merasa dibohongi,” kata Sianipar dan menjelaskan bila sarana perhubungan lancar, perekonomian masyarakat akan meningkat sebab hasil bumi dengan mudah dapat diangkut, tidak seperti sekarang ini.

Diharapkan, Pemkab Humbahas dapat merealisasikan tujuan dari dibentuknya Kabupaten Humbang Hasundutan yakni tersedianya sarana perhubungan yang baik, lancar, hingga perekonomian masyarakat juga akan lancar. (fm)

Selanjutnya

Mau Belajar Aksara Batak?? Klik Di sini