Breaking News

Patuan Nagari (3)

Kembali ke percakapan dengan orang kampung saya yang bernama Islami seperti Darmawan tersebut. Sewaktu saya menginjak sekolah SMP, saya baru sadar dan tertawa sebesar-sebasarnya, merasa lucu, bagaimana mungkin yah, dulu ada orang beranggapan bahwa nama-nama seperti Darmawan ini adalah Islami karena berasal dari kata Melayu??? Betapa lugunya saya waktu itu.


Yah, di situlah keanehan dan sekaligus sebagai fakta sejarahnya. Begitu kuatnya hubungan kebudayaan antara Melayu dan Batak, sehingga banyak orang yang tidak bisa melihat dengan jelas apa beda Melayu dan Islam.

Peradaban dan kebudayaan Melayu sendiri telah berkolaborasi dengan kebudayaan Batak jauh sebelum datangnya Islam. Bahkan 80 persen pengaruh Hindu di Tanah Batak dibawa oleh orang-orang Melayu. Baik itu yang datang dari kebudayaan Hindu/Buddha Pagarruyung di Ranah Minang, sebelah selatan Tanah Batak, maupun yang dikelola sendiri oleh orang Batak/Minang di Barus, sebelah Barat Tanah Batak dan yang dibawa oleh orang Melayu dari pantai Timur dan Malaka.

Nah, saat orang-orang Melayu masuk Islam, mereka yang sudah terlanjur bernama Sanskrit seperti Indra dan Darmawan tersebut tetap saja dianggap sebagai nama-nama yang berbau Islam. So, bila saya bertemu dengan orang itu tadi, saya mungkin akan menjelaskan bahwa antara nama Jamularat dan Indra sama saja sebenarnya posisinya.
Bersambung